Wisata Horor Bandung BMC ( Bandung Medical Center )

Sebelumnya, apakah agan-agan sudah pernah mendengar Bandung Medical Center atau yg lebih dikenal dengan BMC?
BMC (Bandung Medical Center) merupakan salah satu rumah sakit di Bandung yg sudah hampir 17 tahun lebih tidak terpakai. Letaknya berada di tengah kota bandung, tepatnya di Jalan H. Wasid No. 1, Lebak Gede, Coblong, Bandung 40132 Jawa Barat. Sangat disaygkan, ternyata rumah sakit ini belum diketahui banyak orang, meskipun letaknya yg berada di tengah kota
Sangat sulit untuk mencari sejarah Bandung Medical Center ini. Namun, TS mendapatkan sedikit informasi dari berbagai sumber mengenai sejarah BMC.
Bandung Medical Center merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda. Yap! Rumah sakit ini dibangun dan dikelola oleh orang Belanda. Sayangnya, tidak ada kejelasan informasi mengenai siapa yg mendirikan dan kapan bangunan ini didirikan.
Rumah sakit ini sendiri pernah melakukan renovasi. Namun ditengah pengerjaan, sang pendiri, orang Belanda tersebut meninggal, dan akhirnya pengerjaannya pun tidak ada yg meneruskan, baik pemerintah Kota Bandung sendiri. Hal itu dikarenakan rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta. Dan akhirnya, rumah sakit ini pun ditutup.
Adapula informasi yg mengatakan, bahwa dulunya merupakan rumah sakit polri yang saat melakukan renovasi, terjadi sengketa antara pemilik tanah dan pengelola rumah sakit. Sehingga bangunan ini ditutup karena berdiri diatas sengketa.
Entah mana yg benar, namun kini bangunan ini menjadi bangunan kumuh, kotor, tak terawat selama 18 tahun lamanya dan tentu saja menjadi sarang bagi para makhluk astral.
Sekarang agan-agan sudah mendapat pencerahankan? Hehehe. Oke kita lanjut!
Rumah sakit yg sudah tidak beroperasi ini, kini menjadi pilihan wisata horor bagi masyarakat Bandung khususnya. Pertama kita memasuki jalan menuju rumah sakit ini, kita disuguhi pepohonan yg besar dan rindang.
Sesampainya di gerbang, ukiran dinding para pahlawan menyambut kedatangan agan disana. Bangunannya berwarna pink pucat ditambah lumut-lumut di dindingnya memberikan efek seram dan penasaran ingin masuk.

Tentu saja kita bisa masuk ke BMC. Masukknya bukan melalui pintu utama, tetapi melalui pintu samping rumah sakit. Begitu memasuki bangunan, banyak sekali penjaga. Disana kita harus membayar Rp 5000/orang untuk menyewa senter. Kita juga bisa meminta penjaganya untuk menemani selama perjalanan dan menjelaskan ruangan-ruangan di dalamnya. Bangunan RS ini terdiri 4 lantai.
Sebelum masuk ke ruangan utama, kita berkumpul terlebih dahulu di lobby rumah sakit yg terdapat pintu utama. Seperti kebanyakkan rumah sakit lain, RS ini juga terdapat ruang tunggu di lobby dan sekitar lorong menuju ruangan pasien. Di tempat ini memang tidak terlalu menyeramkan, tetapi kondisi lantai yg kotor dan banyaknya sarang laba-laba membuat lobby ini terkesan bahwa sudah lamanya bangunan ini tidak terpakai.
Lanjut lagi perjalanannya menuju lorong yg gelap dan lembap. Lorong ini, berujung pada sebuah cermin tua buram yg di kanan kirinya terdapat ruangan yg sangat gelap. Di tengah lorong terdapat ruangan terbuka yg cukup luas yg terdapat lift rusak.
Setelah melewati lift kita akan menemukan lorong yg cukup gelap pula, dimana terdapat ruangan-ruangan pasien, ruangan instalasi bayi, dll.
Ruangan bayi ini banyak sekali disebut-sebut sebagai ruangan paling horor. Karena penghuninya aktif menyapa para pengunjung yg berani masuk ke ruangan ini. Dan ini merupakan pengalaman temen TS waktu masuk ruangan bayi. Dia emang anak indigo. Percakapan ini dilakukan waktu TS dkk selesai melakukan tour. TS disini hanya mendengarkan ya...
P: penjaga
E: evi
P: Gimana tadi ada yg liat?
E: saya liat di ruang bayi
P: kaya gimana coba? Biar temen-temennya pada tau. Kalo saya yg cerita ntar dikira bohong.
E: iya jadi waktu saya lewat bangsal, ada tangan bayi narik saya, dia sambil bilang “mama... mama...”. kayanya sih dia kehilangan mamanya. Kasian banget.
Ane langsung merinding gan...
Lanjut lagi, di depan ruangan bayi itu juga ada ruangan yg bisa dijadikan tempat uji nyali. Kita bisa masuk ruangan tersebut dengan jumlah ganjil, tanpa senter, pintu tertutup dan tanpa ada suara. Maka, gagang pintu akan ada yang menarik kasar, atau yang membuka pintu lalu menutupya dengan kasar. Dan taklama, miss kunkun merah pun akan muncul dan mengganggu agan-agan sekalian. Bahkan beberapa orang ada yang sempat untuk memfotonya.
Mengenai kamar mayat, lorong disekitarnya pun sudah sangat mencekam. Dahulu, ruangan ini masih bisa dikunjungi oleh umum. Namun sekarang, ruangan ini dipasangi spanduk “DILARANG MASUK” karena banyak yang mengalami kesurupan.
Di lantai 2 dan 3 suasana sangat gelap dan konon ada pintu dan jendela yang kadang bisa dibuka kadang tidak bisa. Toiletnya pun masih dalam keadaan bersih (dilihat dari kloset duduk yang masih baru). Namun, tidak bisa dipungkiri jika toilet ini pasti sudah berpenghuni.
Di lantai 4, suasana tidak terlalu gelap. Dan banyak sekali bangsal-bangsal baru yang belum terpakai sama sekali (dilihat dari plastik yang masih melekat). Meskipun tidak terlalu menakutkan, tapi ini cerita dari evi.
“Disana lantai 4, begitu kita naik tangga tadi ada cewek yang nunggu, tapi dia nggak ganggu. Terus ada di tangga itu juga ada kepala buntung. Tadi, aku liat ada orang (manusia) yang duduk-duduk di bangsal. Sebenernya, disitu tuh ada yang duduk(bukan manusia), untung aja dia nggak kenapa-kenapa.”
Dan beginilah cerita ane ke evi.
A: “Vi, tadi aku liat di lorong sebelum ruang bayi ada yang nyorotin lampu senter ke sebelah nizar(temen cowok ane yg penakut), eh aku liat disitu ada cewe yg nunjukkin mukanya, tapi liriknya ke aku. Terus pas tadi kamu masuk ke ruangan bayi, aku liat dari luar, pas nizar lagi di depan kursi, disitu aku liat ada yang duduk, gede sih kaya bapa-bapa gitu. Nah, udah gitu, pas kita mau kesini lagi(ke lobby), aku denger banyak yang bisikin tapi ga jelas, terus hawar-hawarnya beda-beda tiap pintu. Ada yang panas ada yang dingin. Terus sekarang aku pengen muntah vi. Mual banget, pengen nangis pula.”
Dan tahukah agan jawaban dari evi apa?
E: “Nit, kamu tuh untung banget. Kamu sama mereka tuh hampir sejajar. Kamu ngerasa ketakutan banget, makannya jadi gitu.”
Yap! Hal ini membuat ane tercengang.
 
 
Kini Bangunan Bekas Rumah Sakit ini dapat agan kunjungi setiap hari pada pukul 10:00 – 17:00. Semula, tempat ini dapat agan kunjungi hingga tengah malam sekalipun. Namun, karena banyaknya protes warga sekitar yg merasa terganggu karena kebisingan pengunjung. Tapi, bagi agan yang nekad ingin mengunjungi BMC pada tengah malam, bisa menyimpan kendaraan agan di luar BMC. Karena, jika agan masuk BMC malam-malam menggunakan kendaraan, agan bakal dicegat warga.
Dan menurut beberapa orang yang pernah mengunjungi tempat ini, dikatakan bahwa jika ada yang mengambil foto dari dalam, maka camera bahkan gadget agan tidak lama lagi tidak akan berfungsi. Entah itu error, rusak dsb. Bahkan adapula yang mencoba menangkap gambar, dan tidak lama kemudian mendapatkan gangguan dari penghuninya.
 
Tips buat agan:
1. Carilah jam-jam yang tidak memicu “mereka” untuk mengganggu. Mis: siang hari-sore hari.
2. Jangan pernah sendirian. Ajaklah teman-teman/keluarga/saudara anda.
3. Baca do’a sebelum masuk.
4. Usahakan ada pendamping (kuncen yang menemani).
5. Usahakan tidak berjumlah ganjil.
6. Jangan pegang barang/duduk di tempat yang jarang ditempati manusia. (mis: bangsal, toilet, kursi roda, peyangga infus dsb).
7. Jangan SOMPRAL! Ini penting banget.
8. Jangan melamun.
9. Jangan lupa istigfar.
10. Jangan membuat keonaran/kebisingan.
11. Kalo agan sudah merasa tidak enak, misalnya merasa sesak, merinding berkepangjangan, mual, pusing, dsb, sebaiknya agan sesegera mungkin menuju lobby/keluar gedung.
12. Kalo agan melihat sesuatu atau merasakan sesuatu, pastikan untuk tidak bercerita di tempat dan berdo’alah. Lebih baik ceritakan di lobby/luar gedung.
13. Hindari ruangan yang sekiranya menurut agan tidak layak untuk dikunjungi (mis: ruang myt, dll)
14. Biasakan untuk tidak membuang kotoran (sampah dsj.) di dalam maupun luar bangunan, karena dikhawatirkan ada yang merasa terganggu. IYKWIM.
15. Setelah melakukan wisata, mintalah petugas/penjaga untuk menetralisir tubuh kita. Jangan sampai ada yang “terbawa” pulang.
16. Ketika sampai rumah, cepatlah mandi/ganti pakaian. Karena dikhawatirkan ketika di jalan kita masih mengingat di BMC sehingga psikologis kita menurun dan menimbulkan ada “mereka” yang dari tempat lain terbawa pulang. IYKWIM. (ikut dari jalan bukan dari BMC)
 

Posting Komentar untuk "Wisata Horor Bandung BMC ( Bandung Medical Center )"