Cara Saya Mendapatkan Akun Google Adsense Non Hosted Full Approve

Berbagi Pengalaman Diterima Google Adsense Non Hosted - Hari Minggu 12 Juni 2016 akan menjadi hari yang penuh kenangan dalam perjalanan saya sebagai seorang blogger. Karena pada hari itu pengajuan sebagai Google Adsense Non Hosted, diterima. Setelah berjuang sekian lama untuk mendapatkannya, akhirnya usaha saya berhasil juga.

Buat saya, penerimaan sebagai publisher Google Adsense merupakan penghargaan atas usaha yang telah saya lakukan selama ini, sekaligus sebuah kepuasan tersendiri sebagai seorang blogger. Dan momentumnya pun bisa dianggap sebagai kado ulang tahun saya yang jatuh minggu sebelumnya.
Cara saya mendapatkan akun Google Adsense Full Approve
Email pemberitahuan dari Google Adsense
Saya benar-benar bersyukur, lantaran sebenarnya saya sudah frustrasi dan putus asa dengan penolakan demi penolakan dari Google di waktu-waktu lalu. Jika Anda pernah mengalami kegagalan demi kegagalan dalam mencapai suatu tujuan, kalau sampai saat ini Anda masih bisa bertahan dengan tujuan tersebut, itu berarti Anda masih menyimpan harapan suatu saat akan berhasil, namun Anda juga telah siap secara mental jika kegagalan ternyata masih setia menemani.

Ini yang saya rasakan ketika Jumat malam itu kembali mendaftarkan sebuah blog dengan domain TLD ke Google Adsense. Meskipun rasa percaya diri sudah luruh akibat kegagalan berkali-kali menembus Google Adsense, namun masih tersisa sebuah harapan, ya Tuhan semoga ini menjadi akhir dari penantian panjangku. Itu asaku sekaligus doaku. Saya tidak terlalu yakin kali ini berhasil, namun saya harus melakukannya.

Sebelumnya saya sudah punya akun Google Adsense Youtube, namun hal ini tidak ada artinya jika tidak memiliki akun Google Adsense Hosted maupun Non Hosted. Karena seberapapun hasil dari iklan Youtube, untuk mencairkan penghasilan dari monetisasi video di Youtube kita harus memiliki akun Google Adsense yang berasal dari blog/situs. Tapi ini bukan alasan saya ngotot mendapatkan akun Google Adsense, karena faktanya penghasilan iklan Youtube saya sangat minim. Upaya mendapatkan akun Google Adsense buat saya lebih kepada pengakuan diri bahwa saya mampu mendapatkannya, selain keinginan memonetisasi blog.

Ketika Minggu siang sekitar pukul 13.17 ada email pemberitahuan masuk ke smartphone, saya tidak terlalu bergairah membukanya. Yang terbayang adalah penolakan lagi dari Google seperti yang sudah-sudah. Tapi sekali ini saya benar-benar dibuat terpengarah dan beberapa saat sempat tak percaya membaca kalimat pertama pembukaan email dari Google Adsense :

"Selamat! Akun Adsense Anda kini diaktifkan sepenuhnya. Dalam beberapa jam, Anda akan mulai melihat iklan aktif yang relevan, dan dapat mulai memperoleh penghasilan dari konten online Anda."
Saya baca berulang untuk meyakinkan saya tidak salah lihat. Setelah yakin benar, saya pun secara spontan berteriak : "akhirnya....akhirnya..."

Tak sabar saya segera login ke Google Adsense dan melihat akun adsense saya sudah berubah. Tadinya ada tulisan di pojok kanan atas, Hosted Account di sebelah email, sekarang sudah tidak ada lagi. Ini bukti bahwa akun Google Adsense saya sudah menjadi Non Hosted alias full approve.

Akun Google Adsense Non Hosted.
Dashboard akun Google Adsense masih nol. Disamping email di pojok kanan atas tidak ada tulisan : Hosted Account, berarti akun saya sudah Non Hosted full approve.
Penantian panjangku telah berakhir! Tapi ini hanya sebuah awal .... perjuangan mencapai earning secepatnya. Tidak ada artinya punya akun adsense tapi tidak pernah mencapai batas minimal pembayaran dari Google Adsense yang setara 100 USD.


Ini Yang Saya Lakukan Untuk Mendapatkan Akun Google Adsense Non Hosted


Sebetulnya tidak ada yang istimewa atau luar biasa dari usaha yang telah saya lakukan untuk mendapatkan akun Google Adsense Non Hosted. Normal seperti yang dilakukan blogger lain yang memiliki blog dan ingin mendapatkan uang dari hasil ngeblognya dengan menjadi publisher atau penerbit iklan dari Google.

Bedanya, ada yang tergesa-gesa ingin segera mendaftarkan blognya yang masih seumur jagung atau yang jumlah postingan artikelnya masih minim. Ada yang lebih sabar menunggu sampai umur blog mencapai sekian bulan dan jumlah artikel mencapai puluhan.

Beda cara, beda hasil. Tidak ada rumusan yang pasti tentang diterima-tidaknya sebuah blog menjadi penerbit Google Adsense. Tidak menjamin usia blog yang sudah lama dan jumlah postingan sudah puluhan akan diterima, begitu juga tidak berarti blog yang baru sebulan dan artikel baru beberapa buah pasti ditolak.

Google sendiri tidak pernah menentukan secara eksplisit berapa usia blog yang sudah boleh daftar adsense, dan berapa jumlah artikelnya. Termasuk berapa trafik sebuah blog, tidak masuk kriteria penerimaan atau penolakan Google. Yang lebih ditekankan oleh Google adalah kualitas dan orisinalitas konten, serta mematuhi kebijakan Adsense.

Yang jelas saya telah mencoba mendaftarkan akun Google Adsense selama dua tahun dan selama ini saya telah mengalami penolakan sebanyak 8 kali, dengan berbagai blog yang berbeda dan menggunakan beberapa email yang berbeda. Setidaknya angka 8 ini yang saya ingat. Mungkin banyak rekan blogger lain yang pernah gagal lebih banyak dari itu, namun buat saya 8 kali itu bukan pengalaman yang mudah.

Setiap gagal, saya coba introspeksi kira-kira apa faktor penyebabnya?

Secara jujur harus saya akui dari 8 kali percobaan daftar Google Adsense, beberapa blog yang saya ajukan memang tidak layak, seperti konten yang minim atau blog berita copas. Namun saya juga bingung ketika ada salah satu blog yang saya jagokan dan menurut saya isinya orisinil, ditolak juga. Ini sempat membuat saya patah semangat, apalagi materinya sebagian besar berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam suatu bidang, yang tentu saja sangat unik dan orisinil.

Ada lagi blog dengan niche pariwisata yang semula hanya iseng dibuat, ternyata punya trafik yang lumayan untuk ukuran saya saat itu, yaitu page view antara 200-300 per hari. Blog yang dibuat dengan platform blogspot ini pun sempat saya daftarkan Google Adsense untuk akun Hosted. Namun belum berhasil juga.

Meskipun gagal, blog wisata daerah ini terus saya kembangkan. Bertahap saya melakukan update artikel tertentu, foto-foto pelengkap artikel yang sebelumnya tidak ada sumbernya, saya usahakan mencarinya dan menambahkan sumber asal foto tersebut.

Artikelnya terus saya tambah dan bersamaan dengan itu, trafiknya pun terus meningkat. Melihat tren yang positif ini, saya pun menyiapkan lagi untuk didaftarkan ke Google Adsense. Berikutnya dengan tekad bulat, saya pun menyiapkan domain TLD untuk blog ini. Hingga akhirnya setelah saya anggap cukup dari segi konten maupun trafik pengunjung, saya pun mantap mengajukan lagi ke Google Adsense.

Alhasil, kali ini saya berhasil mendapatkan akun Google Adsense Non Hosted sebagaimana yang saya ceritakan di bagian awal.

Berikut ini kondisi blog yang saya daftarkan dan berhasil mendapatkan akun Google Adsense Non Hosted tersebut :

- Domain : sudah TLD, peningkatan dari blog sebelumnya yang menggunakan blogspot. Umur domain 2 tahun pada saat saya daftarkan Google Adsense.

- Niche : wisata daerah. Blog ini full bicara tentang wisata di daerah saya.

- Jumlah postingan : 160 buah.

- Kualitas konten : Hasil checking pada orisinalitas konten dengan Siteliner.com hanya ditemukan 1% duplicate content. Setidaknya hasil ini membuat saya tenang, karena saya sempat dihantui kekuatiran dengan diketemukannya paling tidak ada dua buah blog yang melakukan copas 100% terhadap blog yang akan saya daftarkan Google Adsense ini.

- Trafik : Karena ini blog wisata, maka trafik mengenal pola high dan low season. Pada hari biasa (low season) page view blog berkisar 2500, sedangkan pada saat musim liburan (high season) bisa mencapai 5000 page view.

- Sumber trafik : Bisa dikatakan trafik blog adalah murni organik, artinya dari hasil pencarian di mesin penelusuran, khususnya Google. Bahkan hampir semua kata kunci wisata, ada di halaman pertama Google. Saya sempat heran juga, mengingat saya bukan orang yang paham benar tentang SEO.

- Template : model magazine tapi sudah responsif. Semula ada pemikiran untuk mengganti template blog dengan yang minimalis, tapi karena saya sangat suka dengan template tersebut sementara saya belum punya calon template pengganti yang sreg dihati, saya pun "berjudi" dengan resiko ditolak gara-gara template.

- Pendaftaran blog : Menggunakan email berbeda dari sebelumnya, yaitu email yang juga saya gunakan untuk mendapatkan akun Google adsense Youtube. Saya tidak tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap faktor diterimanya pendaftaran akun Google Adsense Non Hosted saya. Tapi perkiraan saya tidak berkaitan. Artinya diterimanya pendaftaran saya ini semata karena kondisi blog yang saya daftarkan memenuhi persyaratan untuk menjadi publisher Google Adsense.

Selain email baru, untuk mendaftarkan blog saya menggunakan laptop lain yang tentunya beda IP dari laptop yang biasa saya pakai. Saya tidak tahu dimana relevansinya, cara ini saya ikuti dari tips hasil browsing yang diberikan oleh mereka yang meyakini cara itu ada manfaatnya.

Sebelum didaftarkan, saya lepas atribut yang bisa "mengganggu" penilaian Google, seperti banner adsense lokal dan affiliasi, widget yang tidak relevan, tampilan template yang model magazine yang menampilkan artikel terbaru dari berbagai label/kategori saya hilangkan, hingga tinggal artikel utama saja.

Dari kondisi blog seperti yang saya paparkan di atas inilah akhirnya saya berhasil mendapatkan akun Google Adsense Non Hosted. Jika saya dapat menyimpulkan dari pengalaman selama ini, bahwa faktor utama untuk diterima Google Adsense menurut saya adalah dua :

Pertama, jumlah artikel dan kualitas konten harus memadai. Hal ini setidaknya bisa dibuktikan dari posisi artikel dari hasil mesin pencarian, dan hasil tes dengan tool tertentu membuktikan artikel blog kita lolos dari duplicate content.

Antara jumlah artikel dan kualitas konten mana yang lebih utama, menurut saya lebih penting yang terakhir. Tidak ada artinya jumlah artikel lebih dari 100 tapi hampir semua berasal dari copas dari blog lain. Yang ideal tentunya jumlah artikel banyak yang dibarengi dengan kualitas konten memadai. Salah satu indikator konten memadai adalah panjang artikel, sebab Google tidak menyukai konten yang minim.

Kedua, trafik blog harus memadai. Ukurannya memang tidak ada, berapa page view yang memadai sebuah blog pantas diterima menjadi publisher Google Adsense, menurut saya setidaknya memiliki 1000 page view per hari. Saya tidak punya alasan kuat, tapi mungkin konsep CPM (cost per mille) bisa jadi rujukan, bahwa perusahaan periklanan menggunakan ukuran 1000 tayangan sebagai dasar menetapkan bayaran untuk penerbit iklannya.

Saya percaya, jika blog kita memiliki jumlah artikel yang memadai dan kontennya baik, didukung trafik pengunjung yang banyak, pihak Google Adsense rasanya kok sulit untuk menampiknya.

Semoga sharing saya tentang pengalaman dan perjuangan mendapatkan akun Google Adsense Non Hosted Full Approve ini bisa bermanfaat bagi Anda yang masih belum berhasil meraihnya.

Teruslah tetap berusaha, jangan pernah menyerah. Tetap menulis dan tingkatkan trafik blog Anda, niscaya akan datang saatnya akun Google Adsense ditangan Anda. Jangan menyerah karena itu berarti Anda berhenti di tengah jalan!


Posting Komentar untuk "Cara Saya Mendapatkan Akun Google Adsense Non Hosted Full Approve"