Asal Usul Perayaan Hari Valentine Yang Jarang Di Ketahui

Asal Usul Perayaan Hari Valentine – Hari Valentine atau yang seing disebut sebagai hari kasih sayang ini jatuh tepat pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Perayaan hari cinta ini selalu ditandai dengan saling memberikan kado berupa coklat, kartu – kartu ucapan dan banyak sebagainya yang menyimbolkan mengenai kasih sayang. 

Namun, dibalik itu semua ada sejarah hari valentine yang bisa dibilang “mengerikan”. Karena hanya sedikit orang yang tahu mengenai asal usul hari valentine. Hal ini dikarenakan rendahnya minat membaca, terutama membaca buku sejarah dikalangan masyarakat Indonesia.

Dilihat dari asal usulnya terdapat perbedaan versi mengenai Sejarah Hari Valentine. Selain itu, juga banyak mitos yang bermunculan. Nah, disini Arsip Info ingin menyampaikan hal tersebut mengenai Sejarah Hari Valentine.

Asal Usul Perayaan Hari Valentine

Jika kita berbicara mengenai perayaan hari valentine yang terjadi pada masa sekarang. Maka kita harus kembali ke masa lalu dulu untuk mengetahuinya. Tepatny pada era romawi kuno dikenal dengan istilah Lupercalia. 

Lupercalia merupakan sebuah perayaan yang menyimbolkan mengenai kesuburan.

Perayaan ini diawali dengan mengorbankan kambing jantan dan seekor anjing. Kemudian dilanjutkan dengan arak – arakan seorang pria dengan setengah telanjang yang mencambuki seorang gadis wanita dengan kulit kambing yang dikorbankan tadi. Pada pucak perayaan lupercalia adalah seks bebas. Ya, laki – laki dan perempuan berpasangan untuk melakukan seks bebas semalam penuh.

Setelah kejadian tersebut marak dilakukan, maka Paus Gelasius I pada tahun 496 melarang upacara tersebut dan menetapkan tanggal 14 Februari menjadi Hari Santo Valentine.

Namun, hingga sekarang yang bernama Valentine  masih dipertanyakan. Ada yang menduga nama tersebut tertuju kepada 3 nama yang memiliki gelar santo yakni orang suci. Dia adalah Pastur Roma, Uskup Interamna dan Martir di Provinsi Roma Afrika.

Ada banyak presepsi mengenai ditetapkannya tanggal 14 Februari sebagai hari Valentine di kalangan masyarakat dulu dan sekarang. Tetapi, hal yang paling logis yakni untuk tandingan dari perayaan Lupercalia yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Sehingga, lama kelamaan perayaan terlarang tersebut bisa ditinggalkan.

Pada versi yang lainnya hari valentine berasal dari kisal St. Valentine pada jaman dahulu. Diceritakan bahwa Valentine merupakan seorang pendeta yang memiliki tugas untuk menikahkan para pasangan yang ingin menikah. 

Hal itu bertolak belakang dengan pikiran Kaisar Cladius yang merupakan Raja di Kerajaan Roma pada Abad ke – III. Pasalnya, dengan adanya pernikahan banyak orang tidak mau ikut dalam kemiliteran atau peperangan. 

Hal inilah yang menjadi awal untuk penangkapan Valentine yang terang – terang menolak permintaan Sang Kaisar untuk berhenti menikahkan pasangan.

Disuatu malam, St Valentine tertangkap sedang menikahkan pasangan dan kemudian dibawa  ke penjara dan dihukum dengan hukuman mati. Namun, pada saat penghukuman banyak orang yang tidak setuju dan melemparkan bunga kepada St Valentine. 

Sebelum dieksekusi 14 Februari St Valentine menuliskan surat kepada seorang wanita yang kerap menghampirinya saat dikurungan penjara. Wanita tersebut adalah sipir dipenjara tersebut. 

Yang bertuliskan “Dengan Cinta dari Valentinemu”. Disinilah awal dari Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari bertepatan dengan di pancungnya St Valentine.

Hingga pada ahirnya kita ketahui bahwa perayaan valentine merupakan hari kasih sayang yang disimbolkan dengan sebuah coklat ataupun bunga. Jangan sampai perayaan valentine kembali pada pada saat jaman romawi kuno dulu. Pasalnya, hal – hal negatif tersebut haruslah dihindari dan kita ganti dengan hal – hal positif.

Demikian sekilas ulasan mengenai Asal Usul Perayaan Hari Valentine yang jarang diketahui, semoga bisa memberi gambaran dibalik antusiasme anak muda masa kini dalam menyambut hari kasih sayang ini.   

Meskipun asal usul Hari Valentine tidak jelas, hari ini diperingati sebagai hari perayaan cinta dan romansa di seluruh dunia, dengan orang-orang yang saling mengirimkan surat cinta, hadiah, atau bunga kepada orang yang mereka cintai. 

Berbagi :