Cara Mengenali Atau Mendeteksi Seseorang Berbohong

Cara Mendeteksi Kebohongan - Siapa yang tak pernah berbohong? Sepertinya tidak ada orang yang tidak pernah berbohong. Namun ada orang yang yang memang sengaja menyembunyikan kebohongan untuk tujuan tertentu. Seperti menyembunyikan motif sebenarnya.
Ciri-ciri orang bohong
Ciri-ciri orang bohong?
Berbohong adalah akibat konflik batin, tubuh ingin mengatakan satu hal, sementara hati dan pikiran bawah sadar mencoba untuk memaksa tubuh mengatakan yang lain. Meski begitu ada orang yang tidak pandai berbohong. Sehingga ketika dia berkata tidak jujur, orang lain dengan mudah melihat dia menyembunyikan kebohongan. Sebab memalsukan emosi adalah sesuatu yang sangat sulit.

Begitu juga tidak mudah mendeteksi apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Seorang pakar perilaku pun perlu belajar bertahun-tahun untuk memahami, terlebih bagi orang-orang awam.

Menurut studi yang digagas oleh Kathy Benjamin dari situs Mental Flosspada tahun 2002, 60 persen orang dewasa tidak bisa menjaga percakapan selama 10 menit tanpa berbohong. Artinya menurut studi tersebut, mayoritas orang cenderung berbohong ketika berbicara.

Dalam kisah legenda Pinokio diceritakan tentang seorang anak yang hidungnya memanjang ketika sedang berkata bohong. Makin berbohong, semakin panjang hidungnya, sehingga orang di sekitarnya pun tahu, bahwa ia bohong. Karena itu orang yang suka berbohong sering disebut Pinokio. Dalam kenyataan sehari-hari, hidung memanjang akibat bohong memang tidak ada, sebagai gantinya kita bisa menangkap kebohongan seseorang dari reaksi tubuhnya.

Salah satu cara mendeteksi seseorang berbohong atau tidak adalah membaca bahasa tubuhnya. Bahasa tubuh merupakan salah satu cara seseorang menyampaikan pesan.

Meski bukan pakar, tidak ada salahnya kita mempelajari bahasa tubuh dan ekspresi wajah seseorang yang sedang berbohong.

Berikut 10 gerak-gerik seseorang ketika berbohong yang patut diwaspadai : 


1. Mengulangi pertanyaan 

Seseorang yang berbohong cenderung mengulangi pertanyaan ketika kita bertanya kepadanya. Misalnya, kita bertanya "Ke mana kamu tadi malam?" jika ia berbohong ia akan cenderung balik bertanya, "Ke mana aku tadi malam?"

2. Mengambil jeda dalam berbicara 

Pembohong akan terdiam sejenak ketika tiba-tiba ditanyai pertanyaan yang sulit. Maksudnya adalah untuk memikirkan kebohongan apa yang hendak disampaikan.

3. Menjelaskan tidak detail

Kita mungkin berpikir bahwa pembohong akan berbelit-belit ketika menjelaskan sesuatu. Namun penelitian membuktikan bahwa sebetulnya pembohong cenderung menjelaskan sesuatu dengan tidak detail dan cenderung singkat.

4. Sangat sering menggunakan kata "sejujurnya.." 

Seorang pembohong akan berusaha menegaskan kebohongannya agar pernyataannya terlihat benar. Ia sering menggunakan kata "sejujurnya" "sebenarnya" dengan tujuan penegasan, bukan pengakuan.

5. Lambat dalam menjelaskan sesuatu 

Seorang yang berbohong biasanya memperlambat kata-katanya ketika mulai berbicara. Perhatikan irama dan nada bicaranya, jika dimulai dengan lambat, kemungkinan besar ia berbohong.

6. Tiba-tiba berbicara formal 

Tipikal orang yang sedang berbohong ialah tiba-tiba berbicara formal dan tampak tidak santai walau berada di suasana yang santai.

7. Kalimatnya terpotong-potong 

Saat seseorang berbohong ia cenderung kehilangan kata-kata untuk menjelaskan maksudnya. Bukan terbata-bata, ia cenderung bicara tidak beraturan.

8. Ia sulit menceritakan kronologis cerita 

Dalam interogasi tersangka, polisi biasanya meminta mereka untuk menceritakan ulang kronologi cerita yang disampaikannya. Kalau ia berbohong, ia akan sulit menceritakan kembali apa yang sudah disampaikannya sebelumnya.

9. Senang jika topik pembicaraan teralihkan 

Jika kita mencurigai seseorang berbohong, cobalah segera mengalihkan topik pembicaraan. Umumnya, orang yang jujur akan bingung dengan topik pembicaraan yang berganti tiba-tiba. Namun pembohong akan senang jika topik dialihkan untuk menghindari "kebohongannya" yang tadinya dibahas.

10. Sulit menjawab pertanyaan spontan 

Polisi juga melakukan hal ini ketika menginterogasi seseorang. Awalnya ia ditanyai dengan pertanyaan yang sangat ringan, namun tiba-tiba ia ditanyai dengan pertanyaan yang lebih sulit. Jika ia terkejut dan terbata-bata, kemungkinan ia berbohong.

Selain itu ada 6 ekspresi wajah orang yang sedang berbohong seperti yang dilansir dari laman HelloSehat :

1. Mata tak berhenti bergerak 

Bola mata yang sibuk mondar-mandir melihat sekitar, berkedip lebih sering dari biasanya (di situasi normal, seseorang biasanya berkedip 5-6 kali per menit atau sekali per 10-12 detik), atau menutup mata lebih dari satu detik setiap kalinya adalah tiga tanda mata klasik dari orang yang berbohong.

Ini adalah reaksi stres fisiologis bahwa dia merasa tidak nyaman, atau tidak ingin menjawab pertanyaan Anda.

Jarang berkedip juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sengaja berusaha untuk mengontrol gerakan matanya. Misalnya, seorang pemain poker mungkin tampak jarang berkedip supaya ia terkesan tak terpengaruh dengan hasil kocokan kartunya.

Dr Lilian Glass, seorang psikolog mengatakan bahwa ciri-ciri orang sedang berbohong adalah berbicara tanpa berkedip.

"Teori umum adalah mata yang sering berkedip dari biasanya saat bicara menandakan adanya kebohongan. Jadi, para pembohong pun mengakalinya dengan bicara seolah fokus dan mata mereka diatur agar tidak banyak berkedip," jelas Glass.

Tapi ingat, gerakan mata ini juga bisa muncul pada lawan bicara Anda untuk alasan yang sama sekali berbeda. Misalnya, orang dengan penyakit Parkinson akan memiliki tingkat berkedip yang lebih lambat dari orang sehat, sedangkan mereka yang memiliki skizofrenia cenderung berkedip lebih cepat.

2. Arah pandangan mata selalu ke kanan 

Ketika Anda menanyakan tentang sesuatu pada lawan bicara tentang apa yang ia saksikan, dengar, atau berusaha untuk menggali ingatannya, jika orang tersebut memusatkan pandangannya ke arah kiri, berarti besar kemungkinannya ia berkata jujur. Ia benar-benar sedang mengakses memorinya tentang kejadian itu. Saat berbohong, seseorang akan cenderung melirik ke arah kanan. Artinya, ia sedang mengakses imajinasinya untuk menciptakan sebuah jawaban.

Tapi, orang kidal biasanya akan menunjukkan reaksi berlawanan sebagai respon spontan. Selain itu, beberapa orang akan menatap lurus ke depan ketika mencoba untuk mengingat memori visual.

3. Senyumnya dibuat-buat 

Anda mungkin berpikir senyum dapat dengan mudah menyamarkan perasaan Anda yang sebenarnya, tetapi ekspresi sepintas di wajah pembohong akan membocorkan apa yang dia benar-benar ia pikirkan — tak peduli ia sadar atau tidak.

Ketika seseorang tersenyum tulus, kulit di sekitar mata mereka akan bergerombol dan berkerut. Senyum palsu hanya di mulut.

Selain itu, perhatikan senyum sinis merendahkan dengan satu sudut bibir yang melengkung ke atas.

Di antara pembohong, senyum miring ini bisa jadi menandakan kesombongan bahwa mereka berhasil menyembunyikan sesuatu tanpa Anda ketahui: sarkasme dan sinisme.

Tapi, senyum miring juga mungkin berarti bahwa orang tersebut sedang merasa benar-benar bahagia atau optimis.

4. Wajah memerah, berkeringat, menggigit bibir, menarik napas dalam-dalam 

Anda mungkin dapat melihat seseorang sedang berbohong lewat semburat warna merah yang tiba-tiba muncul di pipinya, karena kecemasan dapat menyebabkan orang tersipu, dan tetesan keringat yang mungkin muncul di dahi, pipi, atau belakang lehernya. Orang tersebut mungkin akan mencoba untuk menyeka keringatnya berulang kali.

Wajah yang memerah, menghela napas panjang, dan berkeringat adalah refleks paksa yang disebabkan oleh sistem saraf simpatis (ini mengaktifkan respon fight-or-flight Anda) dan merupakan respon terhadap pelepasan adrenalin.

5. Gerak-gerik tubuh yang gelisah 

Reaksi kimia tertentu dipercaya menyebabkan wajah orang jadi gatal ketika mereka berbohong. Oleh karena itu, pada umumnya orang yang sedang berbohong akan cenderung lebih sering menyentuh wajahnya.

Tapi akan lebih penting untuk meneliti keseluruhan sikap seseorang, bukan hanya dari satu tanda saja, karena tidak ada satu ciri yang tepat yang dapat secara mutlak menunjukkan seseorang sedang berbohong.

Menyilangkan lengan di depan dada dapat menunjukkan sikap defensif, melindungi diri. Menyilangkan kaki menjauh dari Anda mungkin menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaknyamanannya dengan kehadiran Anda — menampilkan diri sekecil mungkin di depan Anda.

Pembohong juga sering menyembunyikan tangan mereka di belakang punggung untuk menutupi menggemeretakkan jari yang bisa menunjukkan rasa gelisah.

6. Suka Berdeham 

Selain itu, Peter Schafer, Phd, mengatakan pada Psychology Today bahwa orang yang berbohong acap kali suka melakukan dehaman kala bicara.

Bahasa tubuh itu merefleksikan sikap gugup dan panik yang disembunyikan. Argument Schafer adalah pikiran dan tubuh sendiri tidak bisa Anda bohongi. Jadi, dehaman tersebut merupakan gerakan natural tubuh yang terjadi karena Anda bicara penuh kebohongan. 

Ciri-ciri di atas bukan tanda mutlak tentang seseorang sedang berbohong. Namun, yang juga perlu dipahami, gerak-gerik bahasa tubuh yang sudah disebut di atas juga dapat menunjukkan kegugupan, frustrasi, atau orang yang tertutup yang hanya ingin menyendiri di zona pribadi mereka.

Jika Anda hanya sibuk mengamati gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajahnya, Anda malah tidak akan memperhatikan apa yang mereka katakan, dan bahkan juga lupa memperhitungkan faktor kredibilitas.

Ingat, beberapa orang dapat bertindak gugup — terutama ketika diinterogasi oleh polisi— bahkan jika mereka mengatakan sebenarnya.

Jadi jangan menjustifikasi kebohongan seseorang hanya berdasarkan gerak-gerik bahasa tubuh seperti yang telah disebutkan. Setidaknya semakin banyak ciri-ciri seperti itu terdapat pada bahasa tubuh seseorang, kemungkinan besar ia sedang berbohong. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan fakta-fakta lain yang bisa membuat kita semakin yakin bahwa seorang sedang berbohong atau tidak.

Posting Komentar untuk "Cara Mengenali Atau Mendeteksi Seseorang Berbohong"