Bernostalgia Di Museum Musik Indonesia Malang

Siapa sih yang nggak suka dengerin musik? Hampir semua suka ya. Tapi tahu tidak, kalau kita ingin mengetahui perkembangan sejarah musik Indonesia, harus mencari kemana? Jangan bingung, datang saja ke Malang, Jawa Timur. Disana ada Museum Musik Indonesia (MMI).

Museum Musik Indonesia.
Koleksi Museum Musik Indonesia (via Youtube)

Mungkin masih banyak yang belum tahu keberadaannya. Maklum saja, karena museum ini memang tergolong masih baru. Museum Musik Indonesia resmi dibuka pada Sabtu, 19 November 2016 di Gedung Kesenian Gajayana, Malang. Dan ini adalah museum musik pertama di Indonesia.

Di museum Musik Indonesia ini kamu akan mendapatkan informasi cukup lengkap tentang perkembangan musik Indonesia dari masa ke masa.

Pendiri Museum Musik Indonesia adalah Hengki Herwanto, yang tidak lain mantan wartawan majalah musik legendaris Aktuil.

Buat kaum muda sekarang mungkin tidak tahu, bahwa pada dekade 1970-an, majalah ini sangat populer dan digemari oleh para kaum muda saat itu. Di masa itu, rubrik musik di Majalah Aktuil menjadi semacam barometer rekam jejak perkembangan musik di Tanah Air.

Pemilihan kota Malang sebagai lokasi museum karena pertimbangan faktor kesejarahan. Kota Malang tidak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan musik Indonesia. Pada era 1970-an, beberapa musisi yang cukup disegani di belantika musik Indonesia berasal dari Malang. Sebut saja nama-nama seperti Ian Antono, gitaris band rock legendaris God Bless dan Sylvia Saartje yang dikenal sebagai lady rocker pertama di Indonesia. Mereka telah banyak menginspirasi para musisi generasi setelahnya.

Pada awalnya Hengki Herwanto tidak berniat untuk mendirikan sebuah museum. Semula cuma berangkat dari hobi atau cinta musik saja, selanjutnya bersama dengan beberapa teman di Malang, Hengki Herwanto mulai berpikir untuk mengumpulkan koleksi pribadi agar bermanfaat untuk masyarakat. Lalu berdirilah Galeri Malang Bernyanyi (GMB).

Galeri tersebut berdiri pada tahun 2009 dengan koleksi awal sebanyak 200 kaset dan piringan hitam. Galeri Malang Bernyanyi (GMB) adalah sebuah organisasi sosial yang memiliki visi memelihara musik Indonesia yang dilakukan melalui misi pengumpulan rekaman musik Indonesia.

Pada tahun 2015 GMB bertransformasi menjadi Museum Musik Indonesia. Setahun kemudian resmi dibuka untuk umum.

Mengunjungi museum ini, kamu akan dimanjakan dengan berbagai keloksi yang dimiliki. Sampai awal 2017, total jumlah koleksi di museum tersebut sekitar 22.000 koleksi.

Koleksi Museum Musik Indonesia (via Malangvoice.com)

Koleksi yang dimiliki Museum Musik Indonesia sebagian besar berupa rekaman dari Indonesia dan mancanegara, terdiri dari kaset, CD dan piringan hitam. Selain itu ada juga buku, majalah, instrumen musik, vinyl, busana artis dan barang-barang cetakan lain yang berkaitan dengan musik. Banyak diantara koleksi tersebut yang tergolong sudah sangat langka.

Tak ketinggalan, juga tersedia panel sejarah musik, booth foto dan kios merchandise yang bisa dibeli pengunjung sebagai kenang-kenangan.

Koleksi-koleksi tersebut berasal dari sumbangan masyarakat, seniman hingga Presiden Indonesia. Ya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat memberikan CD yang berisi rekaman lagunya. Tercatat tak kurang ada 1.000 penyumbang koleksi di MMI.

Sumbangan dari berbagai pihak tersebut disediakan secara terbuka agar bisa diakses dan dinikmati oleh masyarakat secara gratis.

Pihak pengelola MMI masih ingin terus melengkapi koleksi instrumen musik Nusantara dan melakukan modernisasi atau mengembangkan konsep digital display di museum ini.

Keberadaan satu-satunya museum musik di Indonesia ini tentu wajib didukung, tak hanya bagi pecinta musik. Tidak ada salahnya bila kita berkunjung ke museum ini ketika suatu saat nanti berwisata ke kota Malang. Anggap saja berlibur sambil menambah ilmu dan pengetahuan terkait musik di Indonesia. Apalagi untuk masuk ke Museum Musik Indonesia ini tidak dipatok tiket alias gratis.

Museum Musik Indonesia terletak di Jl. Nusakambangan No.19, Kasin, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Buka dari pukul 08.00 hingga 22.00.

Posting Komentar untuk "Bernostalgia Di Museum Musik Indonesia Malang"