20 Pertanyaan Yang Wajib Ditanyakan Saat Anda Berobat Ke Dokter

Pertanyaan Kepada Dokter - Ketika Anda datang ke dokter untuk berobat maupun sekedar berkonsultasi, tentunya disertai harapan semua masalah kesehatan kita terselesaikan dengan tuntas.

Namun tak jarang terjadi, hasilnya tidak maksimal dan jauh dari harapan kita sebagai pasien. Satu masalah yang sering terjadi adalah kurang terbukanya pasien mengemukakan penyakitnya. Sering terjadi pasien ragu bertanya pada dokter, meski ia belum paham penjelasan yang diberikan kepadanya, padahal itu adalah hak seorang pasien. Tentu ini sangat disayangkan.
20 Pertanyaan Yang Wajib Ditanyakan Saat Anda Berobat Ke Dokter
Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci saat berobat ke dokter agar proses pengobatan berjalan baik 
(via Thebombaybugle.com)
Disisi lain, dokter seperti manusia biasa pada umumnya, juga memiliki keterbatasan dan kadang perkataannya disalahartikan. Mereka pun tak lepas dari miskomunikasi.

Sikap pasif dan kurang terbuka seperti tidak memberikan keterangan dengan lengkap perihal gejala atau riwayat penyakit dalam keluarga bisa berakibat dokter salah mengambil kesimpulan.

"Mayoritas pasien menginginkan dokter yang sempurna, yang tahu semua hal. Padahal, tentu ada alasannya mengapa ada spesialisasi dalam dunia kedokteran," kata Travis Stork, MD, seorang dokter yang juga membawakan acara The Doctors, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

"Hal seperti ini terjadi setiap waktu. Dokter dan pasien melihat berbagai hal dalam urutan kepentingan yang berbeda," ujar Dr. Adrienne Boissy, chief of patient experience di Cleveland Clinic dikutip TIME.



Sebagai contoh, dokter melarang Anda ikut acara outbond di sekolah. Anda tetap ingin ikut kegiatan tersebut karena sudah lama Anda merencanakannya, sementara fokus dokter adalah pada mengatasi nyeri otot. Ini jelas menunjukkan, meski dokter bermaksud baik, bukan berarti mereka dapat selalu mengenali kebutuhan pasien yang paling utama.

Banyaknya pasien yang harus dihadapi seorang dokter dalam pekerjaannya setiap hari, seringkali menjadi faktor lain yang tidak memungkinkan Anda mendapatkan pelayanan maksimal dari si dokter.

Sebagaimana dalam relasi sosial lain, salah satu aspek yang paling penting dari hubungan dokter-pasien adalah adanya komunikasi terbuka.

Berobat ke dokter tak berarti menyerahkan segalanya kepada dokter. Bersikap kritis dan melayangkan pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda telah mendapatkan pengobatan atau perawatan yang tepat dari sang ahli kesehatan tersebut mutlak diperlukan.

Jadi, berperan aktif lah saat berkonsultasi dengan dokter. "Bertanya adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan Anda dan dokter punya pemahaman sama," kata Dr. Ted Epperly dari University of Washington School of Medicine.

Pasien siapapun dan dari kalangan apapun berhak mengajukan pertanyaan kepada dokter. Menurut Gilbert Julien, Ketua Sub Komite Marketing Practices IPMG (International Pharmaceutical Manufacturer Group), pasien tidak harus takut pada dokter karena mereka yang sering mengenakan pakaian serba putih itu bukanlah Tuhan atau Dewa.

"Dokter harusnya bersikap terbuka kepada pasien dan hindari sikap yang terkesan menakut-nakuti pasien sehingga harus menuruti resep yang ia berikan. Ini karena dokter bukan sosok yang berkelas mewah atau VVIP," tegasnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Karena itu sebagai pasien Anda harus bersikap kritis dengan banyak bertanya untuk memaksimalkan pengetahuan Anda mengenai penyakit Anda.

Untuk mencegah terjadinya salah paham dan salah duga, Anda sebaiknya membekali diri dengan informasi serta memberikan informasi yang lengkap kepada dokter.

Untuk menyiasati keterbatasan waktu konsultasi, ketika dokter sudah memeriksa Anda segera ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci untuk memastikan Anda mendapatkan pengobatan yang paling tepat dengan kondisi Anda.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut ini beberapa pertanyaan penting yang wajib Anda ajukan saat berobat atau berkonsultasi ke dokter agar hasilnya memuaskan.


1. Anda dokter spesialis apa?

Hanya karena dokter memiliki lisensi untuk praktik kedokteran tidak berarti dia memenuhi syarat untuk mengobati kondisi medis Anda. Tanyakan kepada dokter apa spesialisasi penyakit yang dikuasainya agar tahu bahwa Anda benar-benar mendapatkan orang yang tepat membantu Anda. Adanya sertifikasi juga menegaskan bahwa dokter Anda telah menerima pelatihan khusus yang sesuai untuk mengobati kondisi Anda.

2. Jadi menurut dokter penyakit saya adalah....

Bila Anda tidak yakin dengan penjelasan dokter, jangan ragu menanyakannya. Dunia kedokteran tidak hitam dan putih, dan sering kali ada perbedaan besar antara apa yang disampaikan dokter dengan yang dipahami pasien. Jangan meninggalkan ruang praktik dokter jika Anda merasa belum yakin.

3. Mungkinkah saya menderita penyakit ini?

Makin lengkap informasi yang Anda berikan, makin membantu dokter dalam menegakkan diagnosis. Tugas Anda adalah merinci gejala yang dirasakan, kapan dimulai, dan mungkinkah terjadi pemburukan.

"Hindari mengatakan hipotesis Anda sebagai pernyataan, misalnya, sepertinya saya menderita penyakit jantung. Sebaiknya setelah menjelaskan gejala dan menceritakan ada keluarga yang juga menderita penyakit, Anda bisa bertanya pada dokter, mungkinkah ini gejala penyakit jantung?"

4. Apa diagnosa saya?

Setelah menerima diagnosis, pastikan Anda meminta dokter Anda menjelaskan kondisi medis Anda secara persis. Anda perlu tahu apa yang menyebabkannya, jika menular dan bagaimana hal itu akan memengaruhi kehidupan Anda dan kehidupan orang yang Anda cintai. Juga, pastikan dokter Anda menguraikan perubahan gaya hidup apapun yang perlu Anda buat sejak adanya diagnosa tersebut.

5. Apa tujuan dari tindakan ini?

Mayoritas pasien menginginkan jawaban segera dan dokter tidak selalu memilikinya. Penegakan diagnosis sering tidak bisa dilakukan hanya dengan pemeriksaan fisik, tetapi juga pemeriksaan penunjang. Jika Anda marah-marah karena belum mendapat diagnosis yang pasti, dokter bisa bersifat defensif dan merasa tertekan untuk memberi jawaban yang belum diketahuinya.

Dokter yang baik biasanya akan menjawab, "Selama belum diketahui dengan pasti apa yang terjadi, yang saya tahu adalah melakukan tindakan CT Scan ini untuk mencari tahu pasti penyakitnya".

6. Seberapa penting tes ini saya lakukan?

Pastikan Anda meminta dokter Anda tentang tujuan dari tes dan keakuratan tes. Pasalnya, beberapa tes dapat memiliki tingkat positif palsu yang tinggi, yang mengarah ke uji yang berbeda dan perlu dilakukan.

Tanyakan pula ke dokter Anda manfaat dan risiko menjalani tes tersebut. Sebagai contoh, menurut peneliti medis Universitas Harvard, diperkirakan 1,5 persen dari semua kanker di Amerika Serikat disebabkan oleh radiasi dari CT scan.

Tanyakan apakah ada cara alternatif lain agar Anda mendapatkan informasi yang diperlukan. Jika Anda memilih untuk melakukan tes yang disarakankan untuk dilakukan, pastikan Anda meminta dokter agar mempersiapkan tes dengan sebaik-baiknya dan apakah akan ada sakit ketika menjalaninya.

Dan jangan lupa untuk menanyakan tentang berapa lama sampai Anda mendapatkan hasil dan apa langkah berikutnya setelah ujian selesai.
Menunggu sering kali menimbulkan rasa cemas. Jika pasien tahu pasti kapan hasil tes keluar, dan bagaimana ia akan mendapat penjelasan, maka mereka tak perlu cemas.

7. Berapa biayanya?

Faktanya, banyak dokter yang tidak tahu biaya berbagai tes, pengobatan, atau terapi. Jika dokter Anda juga demikian, seharusnya ia bisa mereferensikan Anda pada stafnya atau bagian administrasi. Sehingga Anda tahu perkiraan biaya sebelum menjalani tindakan apapun.

8. Adakah kemungkinan lainnya dari penyakit ini?

Banyak kondisi medis berbagi gejala yang sama. Dan, kesalahan diagnosis adalah sesuatu yang tidak jarang terjadi. Maka tanyakan segala kondisi yang bisa saja terjadi pada Anda, tanpa perlu malu atau merasa bodoh menanyakan hal-hal yang terkesan aneh dan mengada-ada. Mintalah kepada dokter untuk menjelaskan apabila pertanyaan yang kita ajukan terkesan memalukan menurut sang dokter.

9. Perawatan apa yang tersedia?

Pertama, tanyakan kepada dokter apa yang direkomendasikan untuk perawatan Anda. Jika kondisi medis Anda terkesan jarang terjadi pada orang lain secara umum, beberapa pilihan pengobatan mungkin dapat ditempuh. Tapi untuk penyakit yang lebih umum, pilihan pengobatan biasanya tersedia dalam beberapa jenis termasuk pengobatan alternatif yang mungkin belum terbiasa dilakukan dokter Anda.

Untuk itu, tanyakan tentang tingkat keberhasilan pengobatan tertentu, prosedur, durasi, dan jika ada risiko atau efek samping yang harus Anda waspadai pertama kali.

10. Hasil seperti apa yang dapat saya harapkan?

Setelah tindakan seperti operasi atau semacamnya, Anda mungkin berasumsi segalanya berjalan normal. Namun dokter pasti lebih tahu. Nah, mengetahui hal itu sebelum menjalani sebuah tindakan menjadi sangat penting.


11. Apa yang Anda resepkan untuk saya?

Pastikan Anda tahu apa saja resep obat yang diberikan untuk Anda. Sehingga Anda pun dapat tahu apa saja risiko dan efek samping yang berhubungan dengan itu.

Mintalah dokter menjelaskan kepada Anda apa obat yang akan dikonsumsi dan apa fungsinya. Apakah ada efek samping apapun yang terkait dengan obat itu? Apa jenis makanan atau obat lain harus dihindari saat mengambil obat? Berapa lama pengaruh obat terhadap tubuh?

Kalau ada dokter yang gusar saat ditanya tentang keputusan resepnya, sang pasien diminta segera mencari dokter lain yang bisa menjelaskan resep obatnya kepada kita.

12. Apa efek samping pengobatan ini?

Pengobatan hampir selalu ada efek sampingnya, apalagi yang terkait dengan tindakan operasi. Bisa sakit kepala, ruam di kulit, dan lain-lain. Sebaiknya pasien tahu dan paham betul tentang ini.

13. Pantangan apa yang harus saya lakukan agar pengobatan ini berjalan mulus?

Setelah memutuskan pada rencana pengobatan, pastikan Anda mencari tahu apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat Anda sedang dalam proses penyembuhan. Mungkin ada beberapa makanan, obat-obatan atau kegiatan yang perlu dihindari, atau mungkin juga ada beberapa hal bermanfaat untuk Anda lakukan.

Gaya hidup memengaruhi risiko sakit hingga 70 persen. Pilihan-pilihan yang Anda buat juga berperan penting dalam membantu penyembuhan.

"Terkadang mengubah gaya hidup lebih penting daripada minum obat. Tapi banyak dokter tak menyarankan intervensi gaya hidup kalau tidak ditanya pasien," ujar Dr. Rob Danoff dari Philadelphia's Aria Health System.

14. Apa kemungkinan dapat terjadi komplikasi terkait kondisi ini?

Untuk alasan apapun, mungkin Anda yang cenderung bertentangan terhadap pengobatan untuk kondisi kesehatan Anda sebaiknya segera menanyakannya lebih lanjut. Tanyakan kepada dokter apa ada komplikasi lebih lanjut jika Anda memutuskan untuk tidak menempuh pengobatan apapun.

15. Komplikasi apa yang berhubungan dengan pengobatan tersebut?

Jalan menuju pemulihan kemungkinan membuat Anda menemui lika-liku. Karenanya, hal terbaik untuk dilakukan adalah memersiapkan diri mengenai hal tersebut. Mengetahui apa yang diharapkan dapat membantu Anda mengambil tindakan untuk melawan masalah yang mungkin timbul. Hal ini juga merupakan sebuah tindakan pencegahan untuk memastikan Anda tidak melakukan apa pun yang dapat memerburuk pemulihan Anda.

16. Perlukah saya mencari opini kedua?

Anda berhak menanyakan pada dokter perlu tidaknya mencari opini kedua dari dokter lain, terutama jika Anda sedang mempertimbangkan operasi atau tindakan serius lainnya.

Bila dokter menemukan kasus yang belum pernah ditemui, biasanya mereka juga akan berkonsultasi dengan rekannya yang lebih berpengalaman. Jadi, tak ada salahnya juga jika inisiatif itu datang dari Anda. Dokter yang baik tak segan memberikan referensi pada spesialis lain.


17. Perlukah obat atau terapi lain?

Dokter tidak bisa mendikte pasien. Keputusan yang dibuat harus merupakan keputusan bersama.

Banyak orang yang mengira dokter yang bagus adalah dokter yang tahu setiap obat untuk pasiennya. Padahal, tak ada seorang pun yang mengenal diri Anda sebaik Anda sendiri.

"Makin terbuka Anda pada dokter, makin individual perawatan yang diterima. Misalnya, jika Anda tak suka minum obat, tanyakan pada dokter apakah perubahan gaya hidup bisa membantu. Misalnya saja untuk hipertensi, tanpa obat pun perubahan gaya hidup sehat bisa menurunkan tekanan darah.

18. Apakah tindakan ini harus dilakukan sekarang, atau bisa ditunda?

Dokter hampir selalu sibuk dan tak punya waktu. Jadi saat menghadapi pasien, ada kemungkinan dokter ingin langsung melakukan tes atau tindakan sekaligus. Padahal sebenarnya ada beberapa hal yang bisa ditunda.

19. Pertanyaan apa yang seharusnya saya tanyakan, tapi belum?

Tindakan dan pengobatan bukan sekadar masalah teknis. Ada aspek emosional yang biasanya terlupakan. Padahal ini justru hal penting. Dokter bisa saja melupakan hal ini jika pasien tak bertanya.

20. Bagaimana dan kapan saya bisa menghubungi Anda?

Dalam kondisi darurat Anda perlu nomor dokter yang bisa dihubungi. Pastikan Anda bertanya pada dokter metode apa yang dapat ditempuh dan bagaimana cara dapat mengontaknya sewaktu-waktu saat keadaan darurat, serta bagaimana efek atau gejala yang membutuhkan perhatian sesegera mungkin.

Demikian pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda jadikan bekal saat konsultasi dengan dokter. Tentu tidak semua pertanyaan itu harus Anda ajukan seluruhnya, termasuk juga urutannya. Lakukan saja secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada.

Jika dokter yang Anda kunjungi menunjukkan sikap enggan menjawab, atau Anda mendapat respons negatif, sebaiknya carilah dokter lain. Sebab mendapatkan informasi yang jelas mengenai masalah kesehatan yang dialami adalah hak setiap pasien yang berobat ke dokter.

Posting Komentar untuk "20 Pertanyaan Yang Wajib Ditanyakan Saat Anda Berobat Ke Dokter"