Apa Itu Diet Karnivora Murni, Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?

Diet Karnivora Murni - Selain berolahraga, salah satu cara yang diyakini mampu menurunkan berat badan adalah diet. Banyak macam diet, namun intinya adalah membatasi jumlah asupan makanan ke dalam tubuh. Karenanya, jenis diet banyak dipengaruhi oleh latar belakang individu atau keyakinan yang dianutnya.
Apa Itu Diet Karnivora Murni, Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?
Ilustrasi diet karnivora murni (via Okezone.com)
Banyaknya jenis diet yang kita kenal secara tak langsung menunjukkan bahwa tidak ada satu metode diet yang cocok dan berlaku sama efektifnya untuk setiap orang. Metode yang cocok untuk seseorang belum tentu sama berhasilnya untuk orang lain. Itu sebabnya jenis diet selalu berkembang di tengah masyarakat.

Walaupun manusia termasuk dalam kategori omnivora alias pemakan segala hal, namun terkadang ada suatu kelonpok masyarakat yang memiliki pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Salah satunya dengan membatasi jumlah asupan karbohidrat dan sebaliknya, mengonsumsi makanan dengan tinggi protein.

Cara diet yang hanya memperbolehkan seseorang untuk makan daging saja ini disebut Diet Karnivora Murni atau seringkali juga disebut sebagai Tiger Diet (diet macan).

Seperti namanya, diet karnivora ini hanya mengomsumsi makanan serba daging saja, dengan dengan sedikit garam atau bumbu. Diet ini melarang keras konsumsi karbohidrat, sayur, dan buah. Bila melihat keekstremennya, tampaknya tidak akan ada yang mau mengikuti diet ini. 

Bagi para pencinta olahan daging, hal ini tentu menjadi alasan kuat untuk menyantap hidangan favorit mereka. Namun apakah diet semacam ini sehat bagi tubuh? Dan apakah ada yang tertarik menerapkan diet karnivora dalam kehidupan sehari-hari mereka? 

Ternyata ada beberapa figur penting, seperti akademis dari University of Toronto Jordan Peterson, yang ikut mempromosikan diet ini menjadi populer. Peterson menjalani diet ini karena mengikuti putrinya, Mikhaela, yang hanya makan daging, garam, dan air.

Diet karnivora pertama kaki diperkenalkan oleh penulis buku dan mantan dokter bedah ortopedi, Shawn Barker. Baker yang izin medisnya telah dicabut bahkan mendirikan sebuah grup di Facebook yang fokus membahas diet ini dengan nama World Carnivore Tribe (Suku Karnivora Dunia) yang kini diikuti 20 ribu pemakan daging. Dan di Instagram, ia memiliki lebih dari 40 ribu followers.

Untuk mempromosikan diet ini, ia membuka kelas khusus yang dapat diikuti oleh masyarakat umum dengan biaya Rp709 ribu per bulan.

Baker percaya bahwa setiap orang bisa mendapatkan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi daging merah secara rutin. Makanan ini diklaim memiliki seluruh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

"Rasanya sangat sedih melihat orang-orang berjalan di supermarket hanya untuk membeli gandum, minyak sayuran, dan karbohidrat olahan," tulis Baker dalam unggahannya. 

"Di satu sisi, saya merasa lebih sehat, kuat, dan terlihat lebih muda dari mereka," timpalnya seperti dikutip dari situs Okezone.com.

Para pendukung diet ini bersikeras bahwa sejumlah ahli mendukung diet karnivora . Kendati demikian, ilmu yang membahas tentang diet tersebut masih bersifat anekdot. Shawn Baker sendiri dianggapi sebagai sebuah 'medical marvel' atau keajaiban medis. Di usianya yang telah menginjak 50 tahun, ia berhasil memecahkan rekor dunia untuk indoor rowing.

Baik Baker maupun Peterson mengklaim bahwa Diet Karnivora Murni membuat mereka menjadi lebih sehat. Namun, benarkah demikian?

Menanggapi popularitas Diet Karnivora Murni, banyak pakar kesehatan memberikan peringatan untuk tidak mengikutinya. Kekhawatiran terbesar para pakar adalah kurangnya vitamin, nutrisi dan serat dari sumber lain selain daging. Sebab tanpa nutrisi dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kudis dan sembelit ekstrim.

“Sangat penting untuk memiliki pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai sumber protein,” ujar juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Kristen Smith seperti dilansir laman Kompas.com.

Menurutnya, buah-buahan dan sayuran memberi tubuh kita zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk ketahanan jangka panjang. Selain itu, berbagai studi telah menghubungkan konsumsi daging yang telalu banyak dengan kanker dan berbagai penyakit lainnya.

Sedangkan Pakar kardiologi Jennifer Haythe dari New York-Presbyterian Hospital mengatakan, orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit arteri koroner dan penyakit jantung pada umumnya.

“Kita tahu bahwa kolesterol menyebabkan penebalan plak, tidak hanya di jantung, tetapi juga di arteri yang menuju ke otak dan kaki. Oleh karena itu, aku tidak merasa bahwa orang bisa hanya makan daging merah dan air saja,” katanya.

Dikutip dari situs Hellosehat.com, diet karnivora memang bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, turun berat badan belum tentu lebih sehat, lho. Ternyata diet dengan makanan tinggi protein dapat menyebabkan terjadinya beberapa hal yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut penjelasannya.

1. Ketoasdosis
Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa (gula) dari karbohidrat untuk diubah jadi sumber energi. Dalam diet tinggi protein, Anda tidak akan banyak makan karbohidrat seperti nasi atau kentang. Sehingga tubuh akhirnya memecah lemak untuk dijadikan energi.

Namun, pada saat tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton. Kebanyakan keton dalam tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.

2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Diet karnivora murni berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Masalahnya, saat Anda memilih makanan tinggi protein, Anda akhirnya meningkatkan asupan kolestrol dan lemak yang tinggi pula karena salah pilih menu diet.

Misalnya orang yang mengonsumsi susu, daging berlemak, serta es krim sebagai pilihan menu diet. Makanan-makanan tersebut dapat menurunkan fungsi pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, dan sebenarnya mengandung kalori yang tinggi.

3. Osteoporosis

Diet tinggi protein bisa menyebabkan tubuh kekurangan mineral bernama asam fosfat. Akibatnya, kemampuan tulang menyerap kalsium pun berkurang. Selain itu, adanya asupan protein yang tinggi dapat mendorong pembuangan kalsium melalui urine (air kencing). Akhirnya, tulang kekurangan kalsium dan menjadi rapuh. Tulang yang rapuh tentu bisa berkembang jadi osteoporosis.

Nah, dengan penjelasan tersebut ternyata diet karnivora murni yang menurut keyakinan pelopornya membuat dia lebih sehat, belum bisa dijadikan pegangan untuk semua orang, sementara fakta dan penelitian yang sudah teruji membuktikan hal sebaliknya.

Jadi, sekalipun dengan diet karnivora murni ini bisa menurunkan berat badan seseorang, mayoritas pakar kesehatan menilai diet ekstrim ini tidak baik untuk kesehatan. Tanpa nutri dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini justru dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya.

Nah, apakah anda termasuk yang percaya diet karnivora murni cara terbaik untuk menurunkan badan, atau sebaliknya lebih percaya dengan metode diet lain yang sudah terbukti manfaatnya?

Posting Komentar untuk "Apa Itu Diet Karnivora Murni, Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?"