Bersendawa Setelah Makan, Penyebab Dan Cara Menghentikannya

penyebab dan cara mengatasi sendawa


Sendawa setelah makan adalah hal yang wajar dan umum terjadi. Dalam istilah medis, sendawa disebut sebagai "eructatio" atau "eructation" dalam bahasa Inggris. Istilah ini mengacu pada proses mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam sistem pencernaan melalui saluran pencernaan atas, seperti esofagus. Jadi, secara medis, istilah "eructatio" atau "eructation" digunakan untuk merujuk kepada sendawa.

Dalam bahasa Jawa, sendawa juga sering disebut sebagai "glegekan" atau "gelegak". Istilah ini digunakan untuk menyebut suara atau tindakan mengeluarkan udara dari perut atau lambung melalui saluran pencernaan atas, yang biasanya terjadi setelah makan. Dalam konteks bahasa Jawa, istilah ini cukup umum digunakan untuk menyatakan tindakan bersendawa.

Bersendawa setelah makan adalah hal yang wajar dan umum terjadi, ini merupakan respons alami dari tubuh untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam sistem pencernaan, terutama di lambung. 

Proses sendawa terjadi ketika udara terperangkap di perut atau lambung dan kemudian dikeluarkan melalui saluran pencernaan atas, yaitu esofagus. Udara ini biasanya tertelan saat kita makan atau minum, atau dari karbonasi dalam makanan atau minuman. 

Ini sering kali terjadi setelah makan karena makanan dan minuman yang masuk ke perut dapat menimbulkan gas.

Tanda-tanda sendawa yang normal adalah ketika terjadi sesekali dan tidak terlalu sering. Namun, jika sendawa terjadi secara berlebihan, disertai gejala lain seperti nyeri perut, perut kembung, atau masalah pencernaan lainnya, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang mungkin memerlukan perhatian medis.

Bagaimana Proses Sendawa Terjadi?

  1. Saat kita makan atau minum, udara masuk ke dalam saluran pencernaan bersama dengan makanan dan minuman.
  2. Udara ini bergerak ke bawah melalui kerongkongan dan masuk ke dalam lambung.
  3. Di lambung, udara terjebak di bagian atas lambung, yang disebut fundus.
  4. Ketika fundus lambung penuh udara, otot-otot di bagian bawah kerongkongan akan rileks, sehingga udara dapat keluar melalui kerongkongan.
  5. Saat udara keluar melalui kerongkongan, pita suara akan bergetar, menghasilkan suara sendawa.

Apakah Sendawa Berbahaya?

Sendawa pada umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, sendawa yang berlebihan atau disertai dengan gejala lain, seperti nyeri perut, mual, dan muntah, dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasari, seperti:

  • GERD (penyakit refluks gastroesofagus)
  • Tukak lambung
  • Penyakit celiac
  • Intoleransi laktosa

Penyebab Sendawa

Selain menelan udara saat makan atau minum, ada kemungkinan kita mengalami sendawa. Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan sendawa, antara lain:


1. Mengonsumsi makanan atau minuman dengan cepat: Ketika Anda makan terlalu cepat, Anda juga cenderung menelan lebih banyak udara, yang kemudian dapat menyebabkan sendawa.

2.Mengonsumsi makanan yang menyebabkan produksi gas: Beberapa makanan dan minuman tertentu, seperti kacang-kacangan, minuman berkarbonasi, dan makanan pedas, dapat meningkatkan produksi gas di dalam perut dan menyebabkan sendawa.

3. Mengalami gangguan pencernaan: Gangguan pencernaan seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau sindrom iritasi usus (IBS) dapat menyebabkan gejala termasuk sendawa yang berlebihan.

4. Menggunakan sedotan atau mengunyah permen karet: Kebiasaan ini dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara, yang kemudian dapat menyebabkan sendawa.

5. Menyantap makanan terlalu berlemak atau berat: Makanan yang berlemak atau berat dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan produksi gas.

Cara Mengatasi Sendawa Berlebihan

Untuk mengatasi sendawa yang mengganggu atau berlebihan, Anda bisa mencoba beberapa langkah berikut:


1. Makan dengan lebih perlahan: Mengunyah makanan secara perlahan dan mengambil waktu untuk makan dapat membantu mengurangi jumlah udara yang Anda telan.

2. Hindari makanan yang dapat menyebabkan gas: Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan produksi gas, seperti kacang-kacangan, minuman berkarbonasi, dan makanan pedas, dapat membantu mengurangi sendawa.

3. Hindari mengunyah permen karet atau menggunakan sedotan: Kebiasaan ini dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara.

4.Hindari makanan yang berlemak atau berat: Mengonsumsi makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna dapat membantu mencegah sendawa berlebihan.

5. Konsumsi lebih banyak air: Minum air putih yang cukup dapat membantu mengurangi kekeringan dalam tubuh dan mencegah sendawa.

Jika sendawa Anda terus berlanjut dan disertai dengan gejala lain yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Posting Komentar untuk "Bersendawa Setelah Makan, Penyebab Dan Cara Menghentikannya"