Benarkah Orang Indonesia Kurang Piknik ?

benarkah orang indonesia kurang berpiknik
Kerumunan pengunjung di sebuah pantai. Siapa bilang orang Indonesia kurang piknik?


Orang Indonesia Kurang Piknik! Penilaian bahwa orang Indonesia kurang piknik bukanlah sekedar ucapan kosong atau pendapat subyektif, melainkan didasarkan pada data resmi dari UNWTO, sebuah organisasi pariwisata dunia.

Menurut data dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization), badan PBB yang menangani masalah pariwisata dunia yang berbasis di Madrid, Spanyol, rata-rata orang Indonesia hanya melakukan piknik 2,6 kali dalam setahun. Data tersebut dirilis pada tahun 2019.

Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah tersebut termasuk rendah. Sebagai perbandingan, warga China bepergian rata-rata 5,7 kali, sementara warga Jepang bepergian 4,7 kali dalam setahun. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, orang Indonesia benar-benar kurang piknik, karena warga Malaysia bepergian hingga 10,3 kali dalam setahun.

Apa yang salah? Benarkah orang Indonesia kurang piknik?

Orang Indonesia Kurang Piknik?

Fakta bahwa orang Indonesia kurang bepergian untuk berlibur menimbulkan pertanyaan besar, mengingat Indonesia memiliki banyak tempat wisata potensial di seluruh daerah. Negara ini menyimpan beragam potensi wisata, mulai dari alam, sejarah, budaya, edukasi, hingga wisata kreatif, yang sangat terbuka untuk dikembangkan.

Selain itu, dalam setahun kita memiliki banyak hari libur dan hari besar. Bahkan, kita memiliki aturan cuti bersama yang dirumuskan oleh pemerintah. Setiap tahun biasanya ada waktu cuti bersama menjelang Lebaran dan akhir tahun. Banyaknya waktu libur seharusnya menciptakan banyak kesempatan untuk berlibur.

Di sisi lain, kondisi jalanan di Indonesia semakin baik dan menjangkau hingga wilayah pedesaan, didukung oleh pilihan transportasi yang semakin beragam. Dengan demikian, seharusnya kesempatan untuk melakukan piknik atau rekreasi bersama keluarga semakin terbuka lebar. Apalagi aktivitas piknik memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan maupun perekonomian.


Jika menurut data UNWTO rata-rata orang Indonesia piknik hanya dua kali setahun, mungkin sumber datanya kurang lengkap. Orang Indonesia, seperti halnya negara lain, suka bepergian. Hal ini mudah dibuktikan dengan banyaknya kosa kata populer di masyarakat yang merujuk pada aktivitas piknik.

Istilah-istilah seperti wisata, liburan, tamasya, rekreasi, darmawisata, studi tour, dolan, main, mbolang, ngetrip, blakrakan, backpackeran, halan-halan, dan ngelencer semuanya jelas artinya adalah piknik. Esensi dari piknik adalah bepergian ke luar rumah ke suatu tempat untuk tujuan bersantai, rileks, dan bersenang-senang untuk melepas kejenuhan dari rutinitas sehari-hari.

Mungkin ada mindset yang perlu diubah bahwa piknik harus keluar kota. Padahal, rekreasi di dalam kota (city tour) juga merupakan piknik. Ini yang harus digalakkan. Setiap kota dan daerah biasanya memiliki tempat-tempat atau spot menarik sebagai tujuan.

Yogyakarta punya Malioboro, Solo punya Jalan Slamet Riyadi, Surabaya punya Tunjungan dan Taman Pahlawan, Bandung punya Jalan Braga, Banyuwangi punya banyak destinasi bersejarah di dalam kota. Kota-kota lain di Indonesia juga pasti memiliki spot kumpul-kumpul dalam kota yang berdaya tarik tinggi. 

Dengan demikian, sebenarnya tidak ada alasan jika ada orang mengatakan tidak sempat piknik karena alasan waktu dan pekerjaan. Bisa jadi itu cuma alasan basa-basi.

Posting Komentar untuk "Benarkah Orang Indonesia Kurang Piknik ?"