Perbedaan Antara Waduk, Bendung Dan Bendungan Yang Perlu Diketahui

Apa bedanya antara Waduk, Bendung dan Bendungan? Mungkin banyak yang tidak tahu atau salah mengartikan dan menganggap ketiganya sama, hanya beda sebutannya saja.

Ketiganya memang merupakan bangunan air yang memanfaatkan sumber air sebagai sarana yang mempermudah kegiatan manusia sehair-hari. Namun secara teknis, ketiganya berbeda ukuran dan fungsinya. Selain itu masih ada yang disebut Embung.

Kesalahan memahami makna bendung dan bendungan misalnya, bisa sangat fatal. Misalnya disuatu daerah akan dibangun bendung, biasanya akan terjadi penolakan jika masyarakat salah menerima informasinya sebagai bendungan, bukan bendung. Karena dengan dibangunnya bendungan, maka banyak bangunan umum dan rumah akan ditenggelamkan dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya akan dipindahkan.


Waduk

waduk sermo
Waduk Sermo (via Piknikdong.com)

Waduk adalah tempat penampungan air yang memiliki ukuran sangat besar. Waduk merupakan bagian dari bendungan. Umumnya, waduk dibuat dengan jalan membendung aliran sungai. Air yang telah ditampung ke dalam waduk selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seperti sebagai bahan baku air minum, irigasi pertanian, pembangkit listik, dan budidaya perikanan. Mengingat lingkungan sekitar waduk biasanya memiliki pemandangan yang indah, maka banyak waduk yang dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Contohnya Waduk Jatiluhur, Waduk Bajulmati, Waduk Sermo dsb.

Bendung (Weir)

Bendung
Bendung Toliwang Halmahera Utara (via Awin759.blogspot.co.id)


Bendung pada dasarnya adalah bangunan air yang dibuat melintang badan sungai yang berfungsi meninggikan atau meningkatkan muka air sungai yang melewati puncak bendung atau mercu.
Bendung  tidak dilengkapi dengan pintu air. Air sungai yang melewati bendung dibiarkan meluap melewati bagian atas atau bibir bendung. Fungsi utama bendung adalah menghambat atau menghalangi aliran sungai agar permukaan air sungai naik sampai pada ketinggian bendung.
Biasanya bendung dibuat untuk menaikkan muka air agar bisa mengalir ke saluran irigasi. Pada mulut saluran irigasi itulah biasanya dipasang pintu air. Selain untuk keperluan irigasi, bendung juga berguna untuk mengerem kecepatan arus sungai, mengukur debit air dan ketinggian air.


Bendungan

Bendungan Wonogiri (via Bendunganwadukdiindonesia.blogspot.co.id)


Bendungan disebut juga dam adalah bangunan air yang dibangun melintang pada badan sungai yang fungsinya untuk menahan/membendung sumber air sehingga membentuk penampungan air dalam ukuran yang sangat luas yang disebut waduk.

Kebanyakan bendungan juga dilengkapi pintu air raksasa untuk membuang air sesuai kebutuhan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan sendiri  memiliki berbagai fungsi yang sering disebut Multi Purpose Dam antara lain :
  • Sebagai bangunan pembendung dan penampung sumber air  waduk (Reservoir).
  • Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), melalui aliran air inflow yang melalui saluran berupa pipa yang disebut Pen Stock yang dialirkan ke bagian Turbin (Power House)  kemudian dikonversi menjadi energi listrik dan disalurkan melalui transmisi listrik. 
  • Sebagai bangunan pengendali banjir, dengan adanya bendungan sistem pengendali banjir dapat dilakukan secara berkala pada musim hujan dengan mengurangi limpasan aliran air kiriman dari hulu serta dapat membuang kelebihan air dari waduk melalui saluran pelimpa atau yang disebut Spill Way jika waduk sudah penuh
  • Sebagai sumber  air untuk keperluan pertanian, dengan adanya bendungan sistem persediaan air di waduk dapat terjaga untuk keperluan pertanian pada saat musim kemarau tiba. Dalam hal ini dilakukan dengan manajemen pengelolahan air pada bendungan untuk para petani. 
  • Sebagai sumber air bersih untuk masyarakat, dengan adanya bendungan ketersediaan sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti air untuk minum, mandi, memasak dan keperluan lainnya dapat terpenuhi sehingga dapat mencegah terjadinya bencana kekeringan. Dalam hal ini dengan adanya bendungan pengelolahan kebutuhan air pada waduk dapat di atur dan dikelolah dengan baik dan terjaga khususnya dari instansi pengelolahan air terkait misalnya PDAM. 
  • Sebagai sumber mata pencaharian bagi petani tambak di sekitar bendungan, dengan adanya bendungan tentunya membuka peluang bagi para masyarakat sekitarnya untuk melakukan usaha tambak pada waduk bendungan misalnya tambak ikan, udang, leleh, dsb.
  • Sebagai tempat rekreasi alam dan wisata air di sekitar waduk bendungan, hal ini tentunya dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar untuk membuka usaha wisata di sekitar bendungan. 
  • Sebagai pencegah terjadinya bencana tanah longsor, secara tidak langsung dengan adanya keberadaan bendungan tentunya dapat mengurangi kerusakan tebing disepanjang sungai dengan adanya sayap bendungan serta mereduksi kecepatan aliran sungai yang dapat menggerus tebing-tebing disepanjang bantaran sungai karena sistem aliran air dapat terjaga kecepatannya.
  • Jika semua unsur di atas sudah terpenuhi tentunya dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan negara terhadap  manfaat dari bendungan tersebut.  

Embung

embung
Embung (via Bamboeroentjing.com)

Embung adalah kolam buatan untuk menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian, perkebunan dan peternakan terutama pada saat musim kemarau. Embung merupakan cekungan yang bisanya dibuat di daerah perbukitan atau pegunungan. Embung adalah bangunan penyimpan air yang dibangun di daerah yang sering kekurangan air, biasanya di luar sungai. 

Kesimpulan :

Sepintas antara bendung dan bendungan kedengarannya sama tetapi ukuran dari bendung jauh lebih kecil dibandingkan bendungan dan tinggi bendung umumnya  kurang dari 15 m dari dasar bendung.

Bendung dan bendungan adalah bangunan air yang berdiri sendiri, sedangkan waduk merupakan bagian dari bendung/bendungan yang berguna sebagai tempat penampungan air yang berukuran sangat besar.

Selain itu ada perbedaan utama antara fungsi bendung dan bendungan. Bendung airnya ditampung untuk dibagikan atau dibiarkan mengalir, sedangkan pada bendungan, air yang ditampung dipertahankan, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.

Berbeda halnya dengan bendungan yang dilengkapi dengan pintu air rakasasa, konstruksi bendung sama sekali tidak memiliki pintu air sehingga air dibiarkan meluap melalui bagian atasnya.

Sedangkan embung adalah tandom air berupa kolam yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan untuk digunakan sebagai sumber air irigasi pada saat musim kemarau.

Nah, semoga informasi tadi bermanfaat bagi yang belum memahami pengertian dan perbedaan antara waduk, bendung, bendungan dengan embung

Posting Komentar untuk "Perbedaan Antara Waduk, Bendung Dan Bendungan Yang Perlu Diketahui"