Olahraga Yang Aman Bagi Penderita Sakit Jantung

olahraga yang cocok untuk orang sakit jantung
Olahraga yang aman bagi penderita sakit jantung (via Express.co.uk)

Penderita sakit jantung boleh berolahraga? Aturan berolahraga bagi penderita sakit jantung. Jenis olahraga yang dilarang dan aman untuk penderita sakit jantung

Apakah penderita penyakit jantung boleh berolahraga? Olahraga memang cara terbaik untuk memelihara kesehatan. Bahkan berolahraga juga merupakan langkah pencegahan sakit jantung

Faktanya, aktivitas fisik bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 50 persen.

Dengan aktif bergerak dan rajin berolahraga bisa memperkuat otot jantung, menjaga berat badan ideal, dan mencegah kerusakan arteri. Rutin berolahraga juga bisa mengontrol kolesterol, gula darah, maupun tekanan darah yang jadi biang penyakit jantung dan stroke. 

Namun bagi Anda yang memiliki penyakit jantung sebaiknya jangan sembarangan atau asal-asalan berolahraga. Ini karena ada beberapa olahraga yang justru berisiko mengancam nyawa.

Maka pilihlah olahraga yang aman untuk penderita jantung.

Lalu jenis olahraga apa yang cocok bagi penderita penyakit jantung, dan olahraga apa yang sebaiknya dihindari karena membawa resiko?

Olahraga Bagi Penderita Sakit Jantung


Bagi orang yang memiliki masalah dengan jantung, bukan berarti boleh mengabaikan olahraga. Justru dengan berolahraga, mereka bisa memperoleh manfaat.

Sesuai Pedoman baru dari gugus tugas European Society of Cardiology yang diterbitkan di European Heart Journal, orang yang memiliki penyakit jantung akan memperoleh manfaat dengan olahraga teratur.

Jika sama sekali tidak berolahraga, maka kondisi penderita jantung akan semakin parah.

Pedoman tersebut juga merekomendasikan latihan membangun kekuatan, seperti latihan kekuatan otot sedikitnya tiga kali dalam seminggu.

Penderita jantung dapat melakukan olahraga dengan intensitas sedang (misalnya olahraga lari) dalam waktu 150 menit per minggu. 

Di samping itu, menurut Sanjay Sharma, M.D., professor olahraga dan kardiologi di St. George’s University of London, orang dalam kondisi sehat yang tidak berolahraga juga punya risiko mengembangkan penyakit jantung.

"Kita hidup di era lahirnya tren gaya hidup yang kurang gerak serta banyaknya obesitas, hipertensi, dan diabetes melitus," ujar Sharma kepada Runner's World. 

"Olahraga melindungi kita dari semua faktor ini dan mengurangi risiko serangan jantung hingga 50 persen pada orang berusia 60-an dan 70-an, jadi olahraga itu penting," lanjut Sharma.

Olahraga Yang Dilarang Untuk Penderita Sakit Jantung



Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heartology Cardiovascular Center, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) dalam suatu acara diskusi virtual Heartology Cardiovascular Center, olahraga yang tidak disarankan dan sebaiknya dihindari untuk mereka yang memiliki sakit jantung adalah yang berhubungan dengan beban, seperti angkat barbel.

Hal ini karena saat orang mengangkat barbel, khusus yang beratnya mencapai 20 kilogram lebih, tubuh akan berusaha melawan daya dari barbet yang diangkat, sehingga akan ada lonjakan tekanan darah yang sangat drastis, dan jantung akan mendapatkan beban yang sangat berat. 

Padahal tekanan darah tinggi adalah musuh bagi jantung, artinya jantung harus bekerja berkali-kali lipat lebih keras dari biasanya, dan ini bisa membahayakan orang dengan sakit jantung, karena bisa berisiko gagal jantung atau bahkan kematian.

Beberapa jenis gerakan olahraga seperti push up dan sit up juga sebaiknya dihindari untuk orang yang memiliki riwayat sakit jantung.

Selain itu tidak disarankan bagi pengidap penyakit jantung melakukan olahraga yang bersifat kompetitif, yang berpotensi memicu hormon adrenalin dan bahkan bisa memperberat kerja jantung.  Contoh : sepakbola, bulutangkis, basket dan tenis.

Olahraga Yang Cocok Bagi Penderita  Sakit Jantung


Olahraga yang tepat dan cocok bagi penderita masalah kardiovaskular dapat mempercepat pemulihan, meningkatkan fungsi jantung, memperkuat sistem kardiovaskular, meningkatkan sirkulasi oksigen, menurunkan tekanan darah, dan menjaga kadar kolesterol.

Olahraga yang terbilang aman ini mesti mempertimbangkan frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis olahraga.

Berikut jenis olahraga yang cocok dan aman bagi penderita penyakit jantung :

Aerobik

Dikutip dari Medical Encyclopedia, jenis olahraga yang aman adalah olahraga aerobik yang dapat merangsang aktivitas jantung.

Melansir Medline Plus, aerobik adalah jenis olahraga pas untuk penderita penyakit jantung. Olahraga aerobik atau kardio adalah jenis olahraga yang bisa merangsang detak jantung dan pernapasan selama latihan. 

Aerobik dapat melatih jantung agar lebih efisien dalam menggunakan oksigen dan meningkatkan aliran darah. 

Saat penderita penyakit jantung ingin memulai olahraga, awali dengan jenis latihan yang ringan atau lambat. 

Arsip Lain:


Jalan Kaki

Olahraga jalan kaki paling mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan bisa di mana saja. 

Meski terlihat ringan dan tidak banyak mengeluarkan tenaga, berjalan kaki bisa mengaktifkan seluruh tubuh, membantu memacu aktivitas jantung dan aliran darah, sehingga baik dilakukan untuk mereka yang mengidap penyakit jantung. 

Lakukan jalan kaki secara rutin setiap pagi setidaknya 30 menit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Berjalan kaki dapat mengaktifkan seluruh tubuh dan memacu aktivitas jantung. Berjalan kaki dengan santai selama 30 menit baik untuk penderita penyakit jantung.

Jogging

Jogging atau lari santai juga dapat memacu aktivitas jantung dengan baik.

Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine menemukan bahwa jogging mampu mengurangi banyak faktor yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kegemukan atau obesitas, hingga diabetes. Bahkan, durasi jogging  tidak harus 75 atau 150 menit per minggu, alias bisa lebih rendah daripada itu.

Berenang

Dilansir dari laman US News, berenang menjadi pilihan olahraga terbaik untuk pengidap penyakit jantung yang disertai dengan komplikasi lain, seperti radang sendi.

Menurut sebuah studi oleh Counsilman Center for the Science of Swimming Human Performance Laboratory di Indiana University, berenang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya risiko lebih rendah untuk terkena penyakit jantung. 

Menurut pakar jantung, Erik Van Iterson, penelitian menunjukkan berenang bagus untuk jantung, bahkan jika Anda saat ini dalam rehabilitasi jantung setelah mengalami gangguan seperti serangan atau gagal jantung.

Berenang dapat ditoleransi dengan baik oleh orang-orang yang sedang dalam pemulihan dari gagal jantung atau penyakit arteri koroner, tambah Van Iterson. 

Akan tetapi bagi pasien bedah jantung terbuka, tidak boleh menggunakan kolam renang sampai semua sayatan bedah sembuh dengan baik.

Yoga

Olahraga yoga menyatukan antara gerakan fisik, pernapasan dan meditasi sudah pasti direkomendasikan untuk para pengidap penyakit jantung.

Saat melakukan Yoga ada tiga macam teknik yakni peregangan, pernapasan dan relaksasi. Ketiga teknik tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Yoga telah terbukti memiliki efek positif terhadap peradangan, stres, sistem saraf otonom jantung, serta mencegah faktor risiko penyakit kardiovaskular. 

Menurut studi yang dipublikasikan di European Journal of Cardiovascular Nursing, selain mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, yoga dapat mengendalikan denyut jantung serta tekanan darah.

Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention menyebutkan yoga terbukti memiliki efek yang menguntungkan terhadap peradangan sistemik, stres, sistem saraf otonom jantung, dan faktor risiko kardiovaskular lainnya yang muncul.

Bersepeda Santai

Bersepeda santai dapat memicu pelepasan hormon endorfin. Bersepeda di saat cuaca tidak terlalu panas, seperti pagi atau sore hari bisa menghilangkan stres dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. 

Selain itu, bersepeda santai juga hanya akan membuat otot jantung bekerja dengan intensitas yang ringan sampai sedang, sehingga tidak akan berakibat fatal pada otot jantung.


Aturan Olahraga Bagi Penderita Sakit Jantung


Melansir laman resmi Heart and Stroke Foundation, penderita perlu mempertimbangkan kapan waktu yang tepat, berapa lama, dan jenis olahraga untuk penyakit jantung. Sebelum mulai berolahraga, pastikan berkonsultasi dengan dokter ahli jantung dan pembuluh darah sampai ahli kebugaran.

Saat penderita penyakit jantung ingin memulai olahraga, awali dengan jenis latihan yang ringan atau lambat. Jangan lakukan terlalu banyak dan cepat. Berikan waktu tubuh Anda untuk beristirahat saat melakukan olahraga.

Mulailah olahraga dengan peregangan dan akhiri dengan pendinginan untuk mencegah cedera.

Penderita penyakit jantung disarankan berolahraga dengan frekuensi 5 kali seminggu dengan total 150 menit atau atau 30 menit setiap hari. Olahraga yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas rendah ke sedang.

Olahraga bisa dilakukan rutin selama 30 menit selama 3-5 kali seminggu, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Apabila denyut nadi sudah mendekati 144 kali per menit, sebaiknya Anda beristirahat. 

Lakukan pula olahraga di saat cuaca tidak panas dan ketika masih memiliki banyak energi, misalnya di pagi hari. Saat berolahraga, jangan memaksakan diri dan pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Minumlah air bahkan sebelum Anda merasa haus terutama saat cuacanya sedang panas. Selain itu, hindari mandi air panas dan dingin yang ekstrim atau mandi sauna setelah berolahraga. Suhu ekstrim bisa membuat jantung bekerja lebih keras.

Kapan Berhenti berolahraga


Jangan berolahraga jika Anda sedang tidak enak badan atau demam. Anda bisa menghentikan aktivitas jika detak jantung Anda cepat atau tidak teratur serta jantung berdebar-debar. 

Periksa denyut nadi Anda setelah Anda beristirahat selama 15 menit. Jika masih lebih dari 100 denyut per menit, hubungi dokter.

Berhenti dan istirahat saat olahraga jika :

1. Merasa lemah
2. Mengalami peningkatan atau pembengkakan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebaiknya hubungi dokter
3. Rasakan tekanan atau nyeri di dada, leher, lengan, rahang atau bahu
4. Khawatir karena alasan apapun.
5. Terlalu lelah atau merasa sesak napas juga merupakan sinyal untuk berhenti olahraga.

Istirahat atau hubungi dokter jika perasaan itu tidak kunjung hilang setelah berolahraga.

Olahraga bagi penderita sakit jantung penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh serta kesehatan organ tersebut. Olahraga secara rutin akan membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sampai 50%. Namun perlu memilih jenis olahraga yang aman dan sesuai kondisi orang yang mengalami sakit jantung dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.



Posting Komentar untuk "Olahraga Yang Aman Bagi Penderita Sakit Jantung"