Cerita Rakyat Keong Mas, Kisah Putri Cantik Yang Disihir Menjadi Seekor Keong Mas

Cerita rakyat Keong Mas
Ilustrasi dongeng Keong Mas (Dongengterbaru.blogspot.com)


Cerita rakyat Keong Mas dari Jawa Timur yang mengisahkan seorang putri cantik disihir menjadi seekor keong mas oleh penyihir yang disuruh saudara sang putri yang iri hati.

Keong Mas merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Timur. Dongeng ini sangat populer dan menarik untuk diceritakan oleh orangtua dan guru karena mengandung moral cerita yang berguna bagi anak-anak

Dongeng Keong Mas berkisah tentang dua orang saudara perempuan yang memiliki nasib yang berbeda dan membuat salah satu di antara mereka iri hati, sehingga melakukan hal yang mencelakakan saudaranya. 

Namun, kebaikan akan selalu menang mengalahkan kejahatan. Begitu juga dengan Keong Mas, ia menemukan kebahagiaan setelah mendapat perlakuan buruk dari saudaranya sendiri. 

Moral cerita yang bisa dipetik dari dongeng Keong Mas adalah tidak ada hal yang tidak mungkin dicapai jika kita yakin dan percaya mampu menggapainya. 

Hal ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda dalam menggapai cita-citanya agar tidak mudah putus asa. Melainkan selalu belajar, berusaha dan pantang menyerah. 

Dan tentu saja tidak boleh lupa selalu berdoa mohon kekuatan pada Yang Maha Esa agar dikuatkan, diberi petunjuk dan kemudahan dalam menghadapi setiap rintangan dalam mencapai tujuan hidup.

Berikut cerita lengkap Keong Mas yang dinukil dari situs Mandirikalender.id, semoga bermanfaat.




Cerita Rakyat Keong Mas


Alkisah pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah di Jawa Timur terdapat seorang Raja Kertamarta yang memimpin sebuah kerajaan makmur bernama Daha. Raja Kertamerta mempunyai dua orang putri yang wajahnya sama elok dan sama jelitanya.

Putri sulung bernama Galuh Ajeng, sementara putri kedua bernama Candra Kirana. Meski sama-sama jelita, keduanya punya sifat yang berbeda.  Galuh Ajeng selalu merasa dirinyalah yang paling cantik sehingga selalu merasa iri dengan adiknya. 

Suatu hari, seorang pangeran dari Kerajaan Kahuripan datang berkunjung ke Daha. Sang pangeran yang bernama Raden Inu Kertapati itu lalu berkenalan, dan berbincang dengan kedua putri Raja Kertamerta.

Ternyata pangeran itu terpikat dan jatuh cinta kepada putri Candra Kirana. Dia pun menyampaikan niat untuk melamar sang putri menjadi istrinya.

Raja Kertamerta yang menyukai keramahan dan kebaikan Raden Inu, tentu saja menerima lamaran itu. Lagi pula, Candra Kirana juga menyukai pangeran tersebut.  

Namun, tanpa disadari oleh Raja Kertamerta, pertunangan itu membuat Galuh Ajeng menjadi marah. Karena ternyata, diam-diam dia juga menyukai Raden Inu dan dia merasa iri karena Raden Inu lebih memilih adiknya. 

Lalu, Galuh Ajeng menemui seorang penyihir, memintanya untuk menjauhkan Candra Kirana dari Raden Inu. Penyihir itu menyanggupi perintah Galuh Ajeng, tetapi dia juga bilang, bahwa sihirnya akan hilang jika Raden Inu bisa membuktikan cintanya dengan mencari dan menemukan Candra Kirana lagi.  

Galuh Ajeng meminta penyihir mengubah Candra Kirana menjadi seekor keong mas. 

Dalam pikiran Galuh Ajeng, dengan menjadi keong mas yang banyak terdapat di tepi laut, tidak akan mungkin Raden Inu bisa menemukan Candra Kirana lagi selamanya. 

Segera setelah penyihir mengubah Candra Kirana menjadi keong mas, Galuh Ajeng pun membuang keong penjelmaan adiknya tersebut ke laut. Lalu, dia pulang dengan percaya diri bahwa Candra Kirana yang telah menjadi keong emas, tidak mungkin ditemukan lagi.

Tanpa sengaja, Keong Emas tersebut tersangkut di jala seorang nenek yang sedang mencari ikan. Saat memeriksa jalanya, nenek itu terkagum-kagum melihat seekor keong mas yang tersangkut. 

Dalam hati si nenek, baru kali ini ia melihat keong mas yang sangat cantik. Maka ia pun merasa sayang pada si Keong mas. Lalu diputuskan membawanya pulang ke rumah. 

Di rumahnya, sang Nenek meletakkan Keong mas di dalam tempayan, memberinya makan, juga udara yang cukup.

Keesokan harinya, sang Nenek kembali mencari ikan. Sampai sore, tak seekor pun yang dia dapat, maka pulanglah dia dengan kecewa. 

Namun, alangkah terkejutnya si Nenek ketika menemukan di atas meja makan sudah tersedia berbagai makanan lezat. Nenek pun segera makan dengan lahap meski hatinya terus bertanya-tanya.

Besok harinya, hal yang sama terjadi lagi. Setiap kali si Nenek pulang dari laut, di meja makan sudah tersaji makanan yang lezat. Nenek pun semakin penasaran. 

Suatu hari, dia tak pergi ke laut, tapi ia bersembunyi sambil mengintip ke dalam rumah. 

Ketika rumah sudah sepi, Nenek melihat dari dalam tempayan tempatnya menyimpan Keong Emas itu keluar seorang perempuan berparas jelita. 

Perempuan itu langsung menuju ke dapur dan entah bagaimana, dia bisa memiliki banyak bahan makanan untuk dimasak.

Nenek pun segera masuk ke rumah untuk bertanya, "Siapakah engkau sebenarnya, gadis cantik?" 

Keong Emas yang merupakan Candra Kirana sangat kaget karena tak menyangka Nenek akan pulang secepat itu. 

"A… aku… Aku Candra Kirana, Nek. Aku putri Raja Kertamerta," ujarnya terbata.

“Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Nenek yang belum hilang rasa herannya. 

“Aku dikutuk oleh seorang penyihir menjadi seekor keong emas, Nek. Aku hanya bisa menjadi putri lagi jika orang yang kucintai bisa menemukanku.” Candra Kirana tertunduk sedih. 

Dia merasa tak mungkin Raden Inu bisa menemukannya.

Nenek menepuk pundak Candra Kirana dengan lembut. 

“Yakin saja, Tuan Putri. Tidak ada yang tak mungkin jika kita percaya,” ujarnya menenangkan hati.




Sore harinya, seperti biasa, Canda Kirana pun menjelma lagi menjadi keong emas, lalu masuk ke tempayan. 

Begitulah, sang putri menghabiskan hari bersama si Nenek dengan terus mencoba berharap dan percaya.

Arsip Lain:


Dan, ternyata seperti yang dikatakan Nenek yang baik hati itu benar, kita tak boleh berhenti berharap dan percaya. Raden Inu yang kehilangan Candra Kirana tak menyerah begitu saja. 

Dia terus mencari Candra Kirana ke seluruh pelosok negeri. Sambil mencari, dia melakukan banyak kebaikan dengan menolong orang-orang yang dia temukan di jalan. 

Sampai suatu hari, ketika merasa sangat haus, Raden Inu pun berhenti di sebuah rumah.

Nenek yang memiliki rumah, menyilakan Raden Inu istirahat dan memberinya minum. Sambil beristirahat, tanpa sengaja Raden Inu melihat dari jendela seorang gadis yang wajahnya dia kenali sedang memasak. 

Ternyata, rumah itu, adalah rumah Nenek yang baik hati. Maka betapa kagetnya Raden Inu bisa melihat Candra Kirana lagi. 

Raden Inu segera menemui Candra Kirana dan menjelaskan bahwa ia telah berhari-hari mencari gadis itu. Seketika, cinta milik Raden Inu kepada Candra Kirana menghapuskan kutukan penyihir.

Raden Inu pun membawa Candra Kirana dan sang Nenek baik hati kembali ke Kerajaan Daha. Sesampainya di sana, mereka menceritakan semua yang terjadi. 

Raja Kertamerta pun menikahkan mereka juga menghukum Galuh Ajeng yang sudah berbuat jahat. 

Setelah semua kesulitan yang dihadapi, Raden Inu dan Candra Kirana hidup bahagia.

Demikian inti cerita rakyat Keong Mas yang mengandung pesan moral, bahwa tidak ada hal yang tak mungkin jika kita percaya mampu menggapainya.

Posting Komentar untuk "Cerita Rakyat Keong Mas, Kisah Putri Cantik Yang Disihir Menjadi Seekor Keong Mas "