Tips Membangun Rumah Tumbuh

Tips membangun rumah tumbuh
Contoh rumah tumbuh yang ditawarkan pengembang perumahan (via Wiraland.com)


Apa itu Rumah Tumbuh. Bagaimana cara membangun Rumah Tumbuh.

Memiliki rumah tinggal sudah menjadi kebutuhan setiap orang, terutama mereka yang sudah menikah, tentu berkeinginan mempunyai rumah sendiri. Namun keinginan ini seringkali dibatasi kemampuan membelinya, baik secara kredit terlebih kontan, mengingat harga tanah maupun rumah jadi yang terus meroket, lebih-lebih di area perkotaan.

Apa Itu Rumah Tumbuh


Salah satu solusi memiliki rumah impian dengan dana terbatas adalah membangun Rumah Tumbuh.

Rumah tumbuh merupakan tempat tinggal yang dibangun secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan pemiliknya.

Rumah tumbuh biasanya dilakukan dalam jangka waktu menengah hingga panjang. Soal berapa lamanya waktu tidak ada patokan, namun intinya rumah tumbuh tidak dibangun langsung selesai dalam sekali pembangunan untuk menyiasati keterbatasan anggaran, melainkan dilakukan bertahap.




Konsep rumah tumbuh ini cocok bagi keluarga yang berasal dari kalangan pekerja dengan usia tanggung atau keluarga muda dengan jumlah anggota keluarga 2 atau 3 orang, sehingga kebutuhan ruang di dalam rumah tidak terlalu besar. 

Membangun Rumah Tumbuh


Membangun rumah tumbuh bisa dimulai dari tanah kosong maupun membeli lahan yang sudah terdapat bangunan kecil.  

Di berbagai daerah dan kota banyak pemilik lahan yang luas membaginya dalam kaplingan dalam berbagai ukuran. Lokasi lahan, luas dan letak kaplingan dalam lahan tersebut akan menentukan harga tanahnya. 

Membeli tanah kaplingan ini bisa jadi solusi jitu bagi mereka yang telah bekerja namun belum mampu membeli rumah jadi. 

Kaplingan ini bisa dibeli dulu dengan harga relatif terjangkau sambil menabung untuk merencanakan pembangunannya ke depan dengan konsep rumah tumbuh.

Di daerah harga tanah kaplingan ini ditawarkan dengan harga mulai 30 jutaan hingga 70 jutaan per kapling dengan luas sekitar 7x15 M2 hingga 8x20 M2. Harga kaplingan ini memungkinkan seseorang membeli lebih dari 1 kapling sesuai kemampuannya.

Namun membangun rumah tumbuh dengan pola ini membutuhkan waktu cukup lama, karena dimulai dari nol. Bagi mereka yang ingin memiliki rumah untuk segera ditempati pilihannya adalah membeli rumah jadi yang masih menyisakan lahan kosong.

Banyak pengembang perumahan yang menawarkan konsep rumah tumbuh bagi pasangan muda. Secara ukuran rumah tumbuh biasanya didesain di atas tanah yang cukup luas dengan satu rumah kecil yang sudah berdiri. Biasanya, rumah tumbuh terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.

Berikut cara menyiapkan rumah tumbuh. Apabila Anda tertarik untuk membangun rumah idaman Anda, perhatikan beberapa

Konsep Rumah Tumbuh


Ada dua konsep rumah tumbuh, vertikal dan horizontal. 

Rumah Tumbuh Vertikal

- Yaitu desain rumah yang penambahan bangunannya ke atas atau bertingkat. 
- Biasanya diterapkan jika luas tanah tidak terlalu luas, kurang dari 120 M2, sehingga tidak memungkinkan dikembangkan secara horizontal.
- Rumah tumbuh vertikal membutuhkan fondasi yang sangat kuat, sehingga nantinya saat menambah bangunan diatasnya tidak perlu lagi membongkar dari awal.
- Sebaiknya menggunakan jasa arsitek agar menghemat biaya ke depannya.




Rumah Tumbuh Horisontal

- Yaitu desain rumah dengan menambah bangunan ke samping atau ke arah belakang. 
- Rumah tumbuh horisontal bisa dipilih jika luas lahan yang tersedia relatif luas, setidaknya lebih dari 150 M2.
- Tidak membutuhkan pondasi sekokoh rumah tumbuh vertikal.

Selain dua konsep tadi, dimungkinkan juga mengembangkan konsep rumah tumbuh gabungan antara vertikal dan horisontal.

Apapun konsep yang digunakan, jangan sampai pertumbuhan rumah mengubah kondisi hunian yang sudah dibangun sebelumnya secara drastis, terutama mengenai pencahayaan dan ventilasi yang sudah ada. Itu sebabnya perlu dibuat perencanaan matang dan detil sejak awal pembangunan rumah tumbuh. 

Misalnya Anda hanya memiliki lahan sempit dan hanya mungkin membangun rumah tumbuh secara vertikal. Maka desain struktur pondasi maupun kolom rumah harus sudah disiapkan untuk menahan beban dari bangunan bertingkat.

Selain itu, memperhitungkan kebutuhan awal rumah tumbuh. Biasanya 
komposisi ruangan yang minimalis, terdiri dari 1 atau 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang makan dan dapur, serta 1 ruang terbuka yang merangkap fungsi sebagai ruang tamu atau ruang keluarga. Begitu juga mengenai posisi masing-masing ruang yang ideal.

Berikutnya, dengan bertambahnya jumlah kamar dan penghuni rumah, biasanya akan diikuti dengan penambahan kamar mandi atau toilet. Maka untuk mengantisipasi meluapnya volume limbah kotor, pembuatan saluran air dan pembuangan limbah harus direncanakan dengan baik.


Rencana Anggaran Biaya


Pada akhirnya pembangunan rumah tumbuh harus memperhitungkan  dan menyesuaikan dana yang tersedia dan mampu diupayakan.

Dalam merencanakan anggaran biaya rumah tumbuh perlu dilakukan prioritas ruangan mana saja yang harus ada dulu, mana yang menyusul kemudian.

Arsip Lain:


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dana rumah tumbuh :

1. Bahan tahan lama
Pilihlah bahan bangunan yang tahan lama terhadap cuaca, terutama untuk bagian eksterior rumah. Meski harganya sedikit lebih mahal, namun dapat menekan biaya perawatan rumah. 

2. Pakai bahan yang umum
Misalnya untuk keramik, pilihlah model dan warna “abadi” seperti putih, coklat tua, krem, dengan corak umum. 

Sebaliknya hindari model keramik yang sedang tren atau diproduk dalam jumlah terbatas, karena saat nanti melanjutkan pembangunan rumah tumbuh, mungkin saja model tersebut sudah tidak tersedia di pasaran. Sehingga membuat rumah terkesan tidak seragam lantainya, kecuali hal ini memang disengaja.

3. Anggaran tukang bangunan
Biaya membayar gaji tukang bangunan menyerap dana cukup besar, karena itu harus tepat merencanakan jumlah tenaganya. 

Dalam hal ini bisa dipilih jasa tukang bangunan atau borongan yang memiliki harga tawar terjangkau, tetapi dapat memberikan kepastian kualitas. Sangat disarankan banyak berkonsultasi dengan penyedia jasa desain rumah profesional maupun teman/kerabat yang memiliki pengalaman dalam membangun rumah.

4. Memaksimalkan penggunaan bahan
Pada saat proses melanjutkan pembangunan rumah tumbuh tahap berikutnya, biasanya tidak bisa menghindari proses membongkar dan mengganti bagian tertentu, seperti tembok atau pintu.


Dalam hal ini usahakan bisa memanfaatkan kembali material bongkaran tersebut. Misalnya menggunakan kembali lantai keramik, balok kayu, jendela, dan daun pintu.

5. Siapkan lagi anggaran membangun
Setelah selesai membangun tahap pertama, maka mulai mengumpulkan budget untuk mengembangkan rumah. 

Mengingat membangun rumah tumbuh dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup lama, sedangkan harga bahan bangunan selalu naik setiap tahunnya, maka perlu menambah rencana biaya pembangunan tahap selanjutnya sebesar 5 -10 persen dari tahap awal.

Contoh Desain Rumah Tumbuh

Rumah tumbuh (tampak depan) tahap pertama yang dirancang
oleh Tymar Nurhasan. (Instagram/@tymar_nurhasan)

Berikut contoh desain rumah tumbuh budget minim karya Tymar Nurhasan, arsitek MTR Architects yang bisa dijadikan referensi bagi yang berminat, seperti dilansir dari TimesIndonesia.co.id.

Pada prinsipnya rumah tumbuh harus direncanakan dengan matang agar ketika melanjutkan pengembangan, ruang yang sudah terbangun tetap bisa digunakan untuk beraktivitas

Dengan asumsi luas ruangan 14-18m2 dengan anggaran 40-90 jutaan, bangunan rumah tumbuh sudah bisa digunakan untuk beraktivitas.

Tahap pertama dalam membangun rumah tumbuh adalah menentukan prioritas ruang, seperti ruang tidur, kamar mandi, dapur, serta menyiapkan sistem sanitasi dan drainase.

Desain rumah tumbuh tahap pertama di lahan terbatas dan dana terjangkau.
(Instagram/@tymar_nurhasan)


Tahap selanjutnya untuk mengembangkan rumah, Anda bisa memulainya dengan mencicil material seperti membeli keramik, perlengkapan utilitas, lampu, genteng, dan lainnya.


Penampakan rumah tumbuh tahap penuh, ketika semua tahap sudah terpenuhi. (Instagram/@tymar_nurhasan)

Material tersebut disimpan terlebih dulu sampai pada waktu budget tercukupi untuk mengembangkan rumah. Cara ini akan meringankan biaya pengembangan bangunan rumah tumbuh.

Nah, demikianlah sekilas tips cara membangun Rumah Tumbuh bagi Anda yang tertarik atau sedang merencanakan membangun rumah impian dengan budget terbatas. 

Posting Komentar untuk "Tips Membangun Rumah Tumbuh"