Setiap tahun pada minggu kedua bulan Mei, dunia memperingati Hari Ibu Internasional atau International Mothers Day, sebagai wujud penghormatan untuk para ibu di seluruh dunia. 

Peringatan Hari Ibu secara internasional merupakan salah satu bentuk ucapan terimakasih dari anak untuk seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkannya dan mendidik secara baik. 

Hari Ibu merupakan momen bagi semua orang untuk mengekspresikan rasa cinta atas jasa dan peran seorang ibu bagi sebuah keluarga melalui berbagai cara dan bentuk secara khusus. 

Pada peringatan Hari Ibu Internasional biasanya para ibu dibebastugaskan dari tugas sehari-hari yang dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak dan urusan rumah tangga lain. 

Selain itu orang-orang akan memberikan hadiah, kartu ucapan, bunga dan makanan di restoran untuk para ibu. 

Sejarah Hari Ibu Internasional Mothers Day 


Mothers day di Amerika Serikat dimulai pada abad ke 19, dimana pada tahun sebelum-sebelumnya disana terjadi perang saudara. 

Dikutip dari Detik.com, menurut laman Time and Date, Mothers day diinisiasi oleh dua perempuan bernama Julia Ward Howe dan Anna Jarvis. 

Namun ada juga yang menyebut Juliet Calhoun Blakely menginisiasi Mothers day di Michigan pada akhir tahun 1800an. 

Juliet saat itu dibantu oleh Mary Towles dan Frank Hering untuk merayakan Mother Day pada akhir abad 19. 

Pada tahun 1850-an, Ann Reeves Jarvis dari West Virginia membuat Klub Kerja Hari Ibu untuk mengajari para wanita setempat cara merawat anak-anak mereka dengan benar. 

Klub tersebut kemudian berkembang dan menjadi menjadi kekuatan pemersatu di wilayah negara yang masih terpecah karena Perang Saudara. 

Kemudian pada tahun 1868, Jarvis mengadakan Friendship Mother day yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian. Dikemudian hari, usahanya diteruskan oleh sang anak, Anna Jarvis. 

Versi laman History, Julia Ward pada tahun 1870 menulis tentang proklamasi Mother days. Proklamasi itu berisi yang mengajak para ibu untuk bersatu dalam mempromosikan perdamaian dunia. 

Pada tahun 1873 Howe mengkampanyekan "Hari Perdamaian Ibu" yang akan dirayakan setiap 2 Juni. 

Dilansir dari Kompas.com, perayaan Hari Ibu modern pertama kali dimulai di Philadephia, Amerika Serikat, saat itu seorang wanita bernama Anna Jarvis ingin ada momen perayaan khusus karena ibunya - Ann Reeves Jarvis - sendiri telah menyatakan keinginannya. 

Ia menggerakkan kelompok-kelompok perempuan untuk menggalakkan persahabatan dan kesehatan. Ketika ibunya meninggal, Jarvis mengambil inisiatif dan mengadakan peringatan untuk mendiang ibunya pada tahun 1908, tiga tahun setelah kematiannya. 

Itu dilakukan di Gereja Methodist St Andrew di Virginia Barat. Anna Jarvis lalu merubah Mothers day menjadi hari libur nasional. 

Anna Jarvis memahami Hari Ibu sebagai cara untuk menghormati pengorbanan yang dilakukan ibu untuk anak-anak mereka. 

Jarvis menggunakan bunga carnation putih sebagai penghormatan pada ibunya. Kebiasaan ini pun berkembang menjadi carnation pink atau merah untuk melambangkan ibu yang masih hidup dan carnation putih untuk yang telah meninggal. 

Dalam waktu lima tahun, setiap negara bagian pun melakukan hal yang sama. Usaha Jarvis mempromosikan hari ibu ini membuahkan hasil ketika tahun 1914 Presiden Amerika saat itu, Woodrow Wilson menetapkan hari ibu sebagai hari libur resmi nasional. 

Dilansir dari Suara.com, peringatan hari ibu internasional ini juga berkaitan erat dengan perayaan untuk ibu, yang sudah berlangsung sejak Yunani Kuno dan Romawi.

Dimulai sejak diadakannya festival untuk menghormati sosok ibu dewi Rhea dan Cybele. 

Itulah kenapa hari ibu internasional diidentikan dengan festival kristen, yang dikenal dengan perayaan 'Mothering Sunday' atau Hari Minggu Ibu.

Bahkan perayaan ini pernah jadi tradisi utama di Inggris dan sebagian negara Eropa, dirayakan setiap hari Minggu keempat, masa Prapaskah.

Namun, di masa kini Hari Minggu Ibu berubah menjadi hari libur yang lebih sekuler, dengan perayaan memberi ibu bunga dan hadiah penghargaan lainnya.

Pada akhirnya, cara perayaan Hari Ibu ini mengalami perluasan makna, di mana peringatannya juga ditujukan untuk nenek maupun tante yang memiliki peran sebagai ibu. 

Mereka yang memperingatinya pun mulai bertukar kartu dan hadiah. 

Sehingga, Jarvis yang mempopulerkan peringatan ini pun akhirnya menentang peringatan Mother's Day di akhir hidupnya. Ia menentang hal ini sebagai bentuk protes komersialisasi peringatan Hari Ibu.

Perbedaan Hari Ibu Internasional Dengan Hari Ibu Nasional


Di Indonesia kita juga memiliki peringatan Hari Ibu. Namun terdapat perbedaan diantara keduanya.

Kalau di Indonesia Hari Ibu setiap tahunnya diperingati pada tanggal 22 Desember, maka Hari Ibu Internasional peringatannya jatuh pada tiap hari Minggu di minggu kedua bulan Mei, sehingga tanggal pastinya tiap tahun bisa berbeda.

Namun di sebagian besar negara di dunia Arab, Hari Ibu dirayakan pada 21 Maret, hari pertama musim semi.

Meskipun Hari Ibu 22 Desember ditetapkan sebagai hari nasional, namun bukan hari libur. Sedangkan menurut ketetapan mantan Presiden AS Woodrow Wilson, Mother's Day adalah national holiday atau hari libur.

Selain itu terdapat perbedaan makna peringatan Hari Ibu nasional Indonesia dengan International Mother's Day. 

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, peringatan Hari Ibu 22 Desember tidak sama dengan Mother's Day yang diperingati seluruh dunia. 

Hari Ibu Nasional merupakan momentum perjuangan pergerakan perempuan di Indonesia. Sedangkan Mother's Day atau Hari Perempuan Dunia untuk menghormati ibu dan pengaruh ibu dalam masyarakat.

Di Indonesia, Hari Ibu berawal dari gerakan perempuan di Indonesia, tepatnya pada Kongres Perempuan Indonesia tahun 2028. Sementara, cikal bakal Mother's Day bermula dari seorang ibu, yaitu Anna Jarvis yang mengorganisir kelompok-kelompok wanita untuk mengampanyekan persahabatan dan kesehatan di Amerika Serikat.

Itulah sekilas sejarah tentang peringatan Hari Ibu Internasional Mother's Day dan perbedaannya dengan peringatan Hari Ibu di Indonesia.