10 Cara mengatasi Keringat Berlebih Secara Alami Dan Medis

cara mengatasi keringat tubuh berlebih


Keringat adalah proses alami yang dilakukan oleh tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. Namun, terkadang seseorang mengalami keringat berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengurangi rasa percaya diri, apalagi jika disertai bau 

Penyebab keringat berlebihan bisa bervariasi. Produksi keringat yang berlebihan tidak selalu dipengaruhi oleh cuaca panas atau aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga.

Keringat berlebihan, juga dikenal sebagai hiperhidrosis dalam istilah medis, dapat disebabkan oleh gangguan sinyal saraf yang memicu produksi keringat berlebihan atau oleh penyakit tertentu, seperti diabetes, stroke, gangguan tiroid, atau penyakit Parkinson.

Meskipun demikian, beberapa penderita mengalami hiperhidrosis tanpa riwayat medis tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu. Untuk mengetahui penyebab keringat berlebihan secara lebih jelas, perlu berkonsultasi dengan dokter.

Bagian tubuh berkeringat dapat memberikan petunjuk mengenai jenis hiperhidrosis yang dialami.

Jika keringat berlebih umumnya terjadi di area telapak tangan, telapak kaki, wajah, dan ketiak, hal ini merupakan gejala dari hiperhidrosis primer.

Namun, jika keringat muncul di seluruh permukaan tubuh, jenis hiperhidrosis yang dialami adalah hiperhidrosis sekunder.

Penyebab Keringat Berlebih


Ada dua jenis hiperhidrosis, yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder, seperti yang dilaporkan oleh WebMD.

Hiperhidrosis primer adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan keringat berlebihan tanpa penyebab yang jelas atau riwayat penyakit tertentu. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika cuaca tidak panas atau ketika tidak ada aktivitas fisik yang berat.

Sementara itu, produksi keringat berlebihan yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu disebut sebagai hiperhidrosis sekunder.

Umumnya, hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan keringat berlebihan meliputi:

- Akromegali: Kelainan hormonal langka yang menyebabkan produksi hormon pertumbuhan berlebihan.

- Hipoglikemia: Kondisi di mana tubuh memiliki kadar gula darah yang sangat rendah.

- Demam tanpa penyebab yang jelas.

- Hipertiroidisme: Kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi dalam tubuh.

- Infeksi: Kondisi infeksi dalam tubuh dapat memicu keringat berlebihan.

- Leukemia: Jenis kanker darah yang dapat menyebabkan keringat berlebihan sebagai gejala.

- Kanker kelenjar getah bening atau limfoma: Kanker pada sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan keringat berlebihan.

- Malaria: Penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti penghambat beta atau beta blocker dan antidepresan.

- Menopause: Perubahan hormonal pada wanita yang dapat menyebabkan keringat berlebihan.

- Gangguan neurologis: Beberapa gangguan neurologis dapat mempengaruhi produksi keringat dalam tubuh.

- Pheochromocytoma: Tumor jinak yang terbentuk di kelenjar adrenal dan mempengaruhi produksi hormon.

- Tuberkulosis: Infeksi bakteri yang umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem tubuh lainnya dan menyebabkan keringat berlebihan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keringat berlebihan atau ada gejala yang tidak biasa, guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

10 Cara mengatasi keringat berlebihan


Ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi keringat berlebihan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi keringat berlebih, baik melalui pendekatan medis maupun alami:

1. Mandi setiap hari dengan menggunakan sabun antibakteri

Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun antibakteri membantu menjaga kebersihan kulit dan mengurangi pertumbuhan bakteri yang dapat mempengaruhi produksi keringat.

Pastikan untuk mengeringkan kulit dengan baik setelah mandi agar kelembapan tidak terjebak di permukaan kulit.

Sabun anti Bakteri



2. Mengenakan pakaian yang longgar 

Gunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari serat alami, seperti katun atau linen, yang dapat menyerap kelembapan lebih baik dan membantu menjaga kulit tetap kering. 

Pakaian yang longgar memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dan membantu mengurangi produksi keringat.

Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis yang dapat membuat Anda lebih berkeringat.

3. Menghindari jenis makanan tertentu

Hindarilah makanan pedas dan minuman panas, karena dapat memicu produksi keringat berlebih. Beberapa jenis makanan, seperti makanan pedas dan kafein, alkohol, dan makanan berlamak dapat merangsang kelenjar keringat berlebih. Usahakan menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut terutama saat berada di situasi yang dapat memperparah keringat.

4. Menghindari paparan udara panas

Coba hindari paparan udara panas sebanyak mungkin dengan berada di ruangan yang memiliki pendingin udara. Mengatur suhu ruangan dan mengurangi paparan panas ke dalam ruangan, seperti menutup tirai dan mematikan peralatan elektronik yang menghasilkan panas, dapat membantu mengurangi produksi keringat.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan tubuh secara menyeluruh, mengonsumsi air yang cukup untuk menjaga hidrasi, dan mengelola stres dengan metode relaksasi seperti meditasi atau yoga. 

5. Gunakan kipas atau pendingin ruangan

Jaga suhu ruangan tetap sejuk dengan menggunakan kipas atau pendingin ruangan. Suhu yang lebih rendah dapat membantu mengurangi produksi keringat.

6. Gunakan Alat Penyerap Keringat

Ada beberapa alat yang dapat menyerap keringat, baik di ketiak maupun di dalam sepatu. Beberapa di antaranya adalah:

Pad Ketiak: Terdapat pad ketiak yang terbuat dari bahan penyerap seperti kapas atau bahan khusus yang dirancang untuk menyerap keringat dari ketiak. Pad ini dapat ditempelkan di bagian dalam pakaian di area ketiak untuk menyerap kelembapan.

Pad Ketiak

Insole Penyerap Keringat: Insole penyerap keringat adalah bantalan yang ditempatkan di dalam sepatu untuk menyerap kelembapan dan mengurangi keringat di kaki. Banyak insole tersedia di pasaran dengan bahan yang dapat menyerap keringat seperti bahan berpori atau berkarbon aktif.

Insole Penyerap Keringat

Socks Penyerap Keringat: Terdapat kaus kaki yang dirancang khusus dengan bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun, bambu, atau serat sintetis khusus. Kaus kaki semacam ini membantu menjaga kaki tetap kering dengan menyerap kelembapan.

Kaos Kaki Dari Serat Bambu


Foot Powder: Bedak atau serbuk khusus untuk kaki juga dapat digunakan untuk menyerap keringat. Foot powder mengandung bahan seperti talk atau bedak zinc yang membantu menyerap kelembapan di kaki dan memberikan efek penyegar.

Food Powder

7. Gunakan antiperspiran yang diresepkan dokter


Gunakan antiperspiran yang mengandung aluminium chloride. Antiperspiran dapat membantu mengurangi produksi keringat dengan menyumbat kelenjar keringat pada permukaan kulit.

Namun menggunakan antiperspiran yang dapat dibeli secara bebas tidak selalu efektif dalam mengurangi produksi keringat. 

Oleh karena itu, dokter dapat memberikan resep antiperspiran yang mengandung bahan yang lebih kuat dan disertai dengan krim khusus jika keringat berlebih terjadi di wajah dan kepala.

Untuk hasil yang optimal, oleskan antiperspirant sebelum tidur pada ketiak yang bersih dan kering. Gunakan secara teratur selama beberapa malam agar produksi keringat dapat berkurang, dan aplikasikan kembali jika diperlukan.

8. Hindari situasi stres 


Stres dapat memicu keringat berlebihan. Coba praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres dan mengendalikan produksi keringat.

9. Menggunakan obat antidepresan


Salah satu penyebab keringat berlebih adalah gangguan kecemasan. Untuk mengatasi masalah ini, dokter dapat meresepkan obat antidepresan.

Dokter dapat meresepkan antidepresan untuk mengatasi keringat berlebih yang disebabkan oleh gangguan kecemasan.

10. Menggunakan injeksi botox

Injeksi botox dapat digunakan untuk menghambat kerja saraf yang memicu keringat berlebih. Efek dari injeksi botox biasanya berlangsung selama 6-12 bulan sehingga diperlukan pengulangan jika diperlukan.

Konsultasikan Masalah Keringat Berlebih dengan dokter


Jika keringat berlebih masih menjadi masalah yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

Dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai, seperti obat antikeringat, terapi iontophoresis, botulinum toxin injections, atau dalam kasus yang parah, tindakan bedah.

Dokter juga dapat meresepkan obat seperti glycopyrrolate atau oxybutynin yang berfungsi menghambat aktivitas zat kimia tertentu dalam tubuh untuk mengurangi produksi keringat. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa konsumsi obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti gangguan kandung kemih, mulut kering, atau penglihatan kabur. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai penggunaan obat ini.

Selalu penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar dapat mendiagnosis dan menentukan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan keringat berlebihan Anda.

Itulah 10 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi keringat berlebih pada tubuh secara alami maupun medis. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "10 Cara mengatasi Keringat Berlebih Secara Alami Dan Medis"