Siapa Yang Harus Rutin Cek Kadar Kolesterol ?

siapa yang harus rutin cek kolesterol
Cek kadar kolesterol perlu dilakukan secara rutin (via Detik.com)


Siapa Yang Harus Rutin Cek Kadar Kolesterol? - Bagi penggemar makan enak, makanan yang didominasi oleh santan, gula, minyak, bumbu penyedap, dan bahan makanan serba daging tentu menjadi menu favorit. Namun, risiko jelas muncul saat Anda mengonsumsi makanan tersebut, salah satunya adalah kolesterol naik.

Pengecekan kolesterol secara rutin perlu dilakukan. Dari pemeriksaan kolesterol, hiperkolesterolemia atau kolesterol darah yang tinggi bisa diketahui. 

Menungggu setelah ada gejala penyakit baru melakukan pengecekan kolesterol adalah suatu kekeliruan. Karena pengecekan kolesterol bukanlah bertujuan untuk mendiagnosis penyakit, melainkan untuk mengetahui apakah seseorang berisiko terhadap suatu penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler.
Terlebih seiring perubahan gaya hidup, kolesterol tinggi tak hanya mengancam orang tua tapi juga yang berusia muda. 

Begitu juga kolesterol tinggi tak hanya menghantui kelompok orang obesitas saja. Orang yang kurus sekalipun juga bisa memiliki kolesterol tinggi. Ini dikarenakan kadar kolesterol di dalam darah berasal dari banyak faktor. Bukan hanya berasal dari makanan yang diasup, faktor genetik, kurang olahraga tapi juga dihasilkan oleh tubuh. Bahkan 80 persen dari kolesterol darah dihasilkan dari dalam tubuh kita sendiri.

Studi terbaru mengenai penyakit kolesterol tinggi ternyata penyakit ini dampaknya melampaui risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, kolesterol tinggi bisa menurun pada anggota keluarga dan dapat terjadi tanpa tanda-tanda peringatan dini. Itu sebabnya Anda harus segera cek kadar kolesterol  Anda. 

Lalu, siapa saja yang harus rutin cek kadar kolesterol?


Pengguna suplemen peningkat hormon
Jika Anda pengguna berbagai produk peningkat hormon, seperti bagi wanita yang ingin hamil, atau pria yang mengonsumsi suplemen dan vitamin tertentu, cek efek samping produk yang Anda konsumsi tersebut. 

Para peneliti dari Duke Cancer Institute memaparkan terlalu banyaknya kandungan hormon pertumbuhan dan penyebaran pemicu kanker payudara, seperti uji efek samping dari obat yang mengandung hormon estrogen pada tikus.

Penderita kolesterol tinggi (LDL)
Jika Anda terlalu sering merasakan nyeri atau sakit pada area tengkuk kepala belakang dan kepala, Anda harus segera menguji kadar kolesterol. Kolesterol mengandung plak amyloid yang menyebabkan penyakit yang menyerang otak pada usia tertentu, seperti demensia dan Alzheimer.

Gemar makanan berkolesterol tinggi
Kalau Anda rutin mengonsumsi makanan olahan daging yang dikemas dengan cara dipanggang atau digoreng, sebaiknya berhati-hati. Akibat buruknya bagi tubuh manusia selain kolesterol dan stroke, adalah menurunnya fungsi pendengaran dan rasa ngilu serta nyeri di area pinggang.

Faktor Usia
Salah satu pedoman yang dikeluarkan oleh National Cholesterol Education Program adalah merekomendasikan orang yang sudah berusia 20 tahun untuk memeriksakan kadar kolesterolnya lalu diulang kembali setiap 5 tahun.

Tapi bagi laki-laki yang sudah berusia di atas 45 tahun dan perempuan diatas 50 tahun harus memeriksakan kadar kolesterolnya setiap tahun. Hal ini terkait risiko terkena penyakit jantung atau pembuluh darah lainnya meningkat diusia tersebut.

Faktor risiko
Jika memiliki satu atau lebih faktor risiko untuk penyakit jantung maka seseorang harus memeriksakan kadar kolesterolnya. Faktor risiko ini meliputi riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung, obesitas, gaya hidup tidak sehat dan merokok.

Tapi bagi orang yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelumnya seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang bisa menjadi faktor risiko jantung, sebaiknya mulai rutin memeriksakan kadar kolesterolnya.

Memiliki keturunan hiperkolesterolemia (familial hypercholesterolemia)
Kondisi genetik ini menyebabkan kadar kolesterol tinggi yang turun temurun dalam anggota keluarga. Hal ini menempatkan seseorang pada risiko tinggi terkena serangan jantung lebih awal.



MENGAPA ANDA SEHARUSNYA TIDAK MENUNDA CEK KADAR KOLESTEROL?

Meskipun mengetahui kadar kolesterol tinggi itu berbahaya, tapi tak banyak orang yang tergerak untuk mengecek kadar kolesterolnya. Padahal, hubungan antara kolesterol tinggi dengan serangan jantung dan stroke tidak bisa diremehkan.

Selain faktor gaya hidup tidak sehat, kadar kolesterol tinggi seringkali dipengaruhi faktor keturunan sehingga tanpa ada gejala, mungkin kadar kolesterol Anda sudah masuk tahap waspada. Karena itu, tak ada salahnya segera memeriksakan kadar kolesterol.

1. Kolesterol sejatinya merupakan hasil metabolisme yang memiliki fungsi. Sementara itu, menurut studi yang dilakukan oleh peneliti asal Duke Cancer Institute, produk sampingan yang dihasilkan dari kolesterol, seperti hormon esterogen, bila terlalu banyak akan menjadi bahan bakar untuk pertumbuhan dan penyebaran tipe kanker payudara yang paling umum.

2. Orang dengan kadar kolesterol "jahat" yang tinggi atau low density lipoprotein (LDL) memiliki tumpukan plak amoloid yang lebih tinggi. Padahal menurut sebuah studi, kondisi tersebut erat kaitannya dengan penyakit demensia dan Alzheimer.

3. Pola makan yang didominasi makanan tinggi kolesterol seperti daging olahan atau makanan yang digoreng, tidak hanya buruk untuk lingkar pinggang, tetapi juga berhubungan dengan risiko kehilangan kemampuan mendengar.

Jadi, apakah Anda masih akan menunda untuk melakukan cek kadar kolesterol dengan taruhan resiko kesehatan Anda?

Posting Komentar untuk "Siapa Yang Harus Rutin Cek Kadar Kolesterol ?"